Mohon tunggu...
Dede Ahmad Ramdhan
Dede Ahmad Ramdhan Mohon Tunggu... Freelancer - RA94

Punten Numpang Nulis

Selanjutnya

Tutup

Balap

Lika-Liku Sponsor F1

28 Januari 2023   05:30 Diperbarui: 28 Januari 2023   05:32 1287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari mulai Pangeran Nigeria, minuman berenergi palsu bahkan keluarga Osama bin Laden. F1 menarik sejumlah sponsor-sponsor aneh dibanding ajang motorsport lainnya.

Dari Asap Rokok jadi Asap Knalpot

jameshunt.com
jameshunt.com
Di awal kelahirannya, F1 dibiayai oleh perusahaan mobil, oli dan bahan bakar. Perusahaan-perusahaan ototmotif yang bersaing untuk jadi yang terdepan.  Tapi di musim 1968 untuk pertamakalinya sponsor dari luar produk ototmotif mendanai tim f1, yaitu tim pribadi guston yang mempromosikan rokok tembakau guston miliknya.


Perusahaan rokok jadi salah satu brand/produk paling sering dihubungkan dengan F1. Logo rokok tobako seperti Marlboro, Camel, Rothman, Mild seven, west dll, terlihat di mobil-mobil yang menjuarai kejuaraan F1. Bahakan dari musim 1984-2007 semua tim yang menjuarai f1 bersponsor utama dari perusahaan rokok tembakau.

Tapi semenjak musim 2006, sponsor dari perusahaan tembakau dilarang. Sekitar 4,5 Milliar dollar atau sekitar 67 triliiun rupiah yang perusahaan tobako keluarkan sejak 1968 di kejuaraan F1.

Kehilangan sumber pemasukan besar ini membuat beberapa tim beralih ke sumber pemasukan yang tidak biasa. Selain itu masih ada tim yang belum move on, seperti sponsor Ferrari Mission Winnow yang sebenarnya adalah perusahaan bayangan dari Philip Morris perusahaan induk Malboro.

Keluarga Bin Laden

Logo hotel albilad di mobil f1 William (bosshunting.com)
Logo hotel albilad di mobil f1 William (bosshunting.com)
Ahir tahun 70an, tim williams sedang kesulitan finansial. Frank williams pemilik tim william, akhirnya mendapat dana dari Tag Heuer, Saudi Airline dan Hotel Albilad yang dimiliki oleh  keluarga bil Laden yang keluarga besar dari Osama bin Ladden.

Di musim 1980, Alan Jones menjuarai kejuaraan driver f1 mengendarai mobil william tersebut, dan waktu itu timnya bernama William Albiad.  Berarti secara tidak langsung, keluarga bin laden membantu william meraih juara dunia pertamanya.

 Pangeran Misterius dari Afrika

Prince Malik Ado Ibrahim (Mark Thompson/Getty) 
Prince Malik Ado Ibrahim (Mark Thompson/Getty) 
Selain keluarga bin laden, salah satu pangeran dari Nigeria juga ingin terlibat dalam kompetisi jet darat f1 ini.Pangeran Malik Abu Ibrahim, menjanjikan uang sebesar 125 juta dollar untuk menjadi co-owner tim Arrow. Dana tersebut berasal dari perusahaan T-Minus, Perusahaan yang katanya bergelut dalam bisnis tekstil dan speda motor.

Masalahnya T-minus adalah perusahaan ghaib yang hanya ada dalam bentuk niat. Dengan menempelkan namanya di mobil f1, pangeran Malik berharap bisa meng-start up perusahaannya. Tapi ujung-ujungnya uang tidak dibayar dan pangeran menghilang tanpa jejak.

Hal yang sama juga terulang di musim 2019 melibatkan tim Haas dan perusahaan Rich energy. dari pangeran Nigeria dan Rich energy, kenapa banyak sponsor aneh yang datang di dunia F1?

Simpelnmya Kejuaraan F1 itu olahraga global yang super kompetitif dan super mahal. Perbedaan rata-rata dari mobil tercepat dan terlambat di 90 detik lap hanya sekitar 1,5 detik. Berarti perbedaannya hanya 1,3% dari yang terdepan dan terbelakang.

Karena itu para kompetetor mencari berbegai cara untuk mengumpulkan dana demi mempercepat mobil mereka. dan terkadang sumber uang tersebut sedikit kontrofersial, apalagi setelah sponsor rokok tembakau dilarang.

Singapura GP Sugar Daddies

promosi kontorfersial sugar daddies diGp singapura 2018 sugarbook.com
promosi kontorfersial sugar daddies diGp singapura 2018 sugarbook.com

selain tim yang berkompetisi, pergelaran sirkuit juga terkadang mendapat sponsor yang aneh. Yang paling sering dilihat yakni di GP Monako yang kekeh pasang bilboard jam tangan merek TAG Heuer walaupun F1 sendiri disopnsori Rolex competitor dari TAG Heuer.

Tapi yang cukup controversial terdapat di Gp Singapura 2018. Salah satu sponsor GP Singapura 2018 adalah situs/aplikasi sugar book. Sugar book sendiri adalah situs kencang untuk para senior berduit aka sugar daddies yang sedang mencari Wanita muda untuk 'disposori'. Rencananya Sugar book menyelenggarakan pesta bernama 'sugar babbies' selama Grand prix berlangsung.

Jelas banyak yang perotes, Parlemen Singapura sendiri khawatir situs ini berdampak negatif bagi perempuan yang terlibat. Desmon Lee sebagai Menteri Pengembangan Sosial dan Keluarga Singapura saat itu berkomentar "Perempuan akan dipaksa menurut permintaan dan perintah (dari pelanggan) dan beresiko adanya siksaan fisik dan sekusal jika menolak (permintaan)."-Desmon lee
 
Dengan banyaknya kritik dan backlash dari luar dan dalam F1, event ini akhirnya dibatalkan.

Trend F1 Sponsor awal 2020an

F1 crypto sponsordi musim 2022  motorsport.com
F1 crypto sponsordi musim 2022  motorsport.com
Akhir-akhir ini banyak tim yang disponsori oleh perusahaan yang terlibat dalam dunia Cyripto dan NFT, seperti FTX dengan Mercedes, Bybit dengan Red BUll, Velas Ferrari, Cyripto.com aston martin dll. Setelah bangkrutnya FTX yang dituduh menipu para pelanggannya, banyak yang mempertanyakan status perusahaan yang serupa.


Alpha Romeo baru-baru ini mengumumkan berita yang tidak disukai para penggemarnya. Alpha romeo mengumumkan kerjasamanya dengan Stake.com yang merupakan situs penjudian berbasisi Cyrpto untuk musim 2023 ini.

Walaupun perjudian sudah sendiri tidak asing dengan dunia F1. Melihat Monako merupakan kota pusat perjudian di eropa. website Stake.com banyak dilarang oleh banyak negara termasuk di USA dan UK (selengkapnya) sehingga bangak yang illfeel tentang partnership ini.

Situs casino online ini takutnya terlalu mudah diakses. Situs yang diblock sering tidak mempedulikan aturan dan regulasi yang diberikan pada situs yang sah, sehingga resiko exploitasi pelanggan lebih tinggi. Terutama oleh anak-anak muda yang mulai tertarik dengan F1 berkat Netflix documentary Drive to survive.

Pada Akhirnya F1 adalah ajang kompetisi global. Dengan dengan persaingan ketat dan besarnya uang yang bisa didapat, jelas menarik banyak perhatian pihak-pihak yang ingin mendapat manfaat dari Ajang balapan mobil tercepat sejagat. Tidak jarang pihak-pihak yang terlibat pun tidak bermartabat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun