Setelah satu setengah musim yang kurang mengesankan bersama McLaren, Daniel Ricciardo terancam tidak memiliki kursi f1 untuk musim depan. Danial terkenal dengan tingkah lakunya di dalam dan di luar lintasan balap. Selain dengan watak karismatik nya Daniel juga terkenal dengan gaya balap late brakingnya, terutama saat bersama RedBull di musim 2014-2018. tetapi semenjak meninggalkan RedBull di akhir musim 2018, Karir nya semakin meredup.
Setelah merasa tersingkirkan dari status No.1 Driver oleh Max Verstappen, Pembalap kelahiran Perth, Australia ini memutuskan meninggalkan Redbull menuju Renault di akhir musim 2018. Bersama Renault merasa optimis dengan proyek yang direncanakan. Walaupun Daniel agak kesulitan beradaptasi dengan mobil barunya. Daniel mampu mengalahkan rekan satu timnya Nico Hulkenberg dengan 54 point, dari Nico 37 point. Di musim keduanya Daniel baru mampu menunjukan taring sebenarnya. Dengan 2 podium dan 119 point di spek mobil yang secukupnya, Daniel mampu menempati posisi 5 di kelasemen musim 2020. dengan performanya ini Daniel menarik perhatian tim McLaren yang baru saja ditinggalkan pembalapnya Carlos Sainz ke Ferrari.
Bencana di Mclaren
Dengan 2 pembalap yang cepat; Lando Norris talenta muda yang sudah mengantungi podium di musim perdananya dan Daniel Ricciardo pembalap berpengalaman dengan 7 race win dan puluhan podium, McLaren terlihat kuat dan cepat di musim 2021. tapi di luar dugaan semua orang, Daniel g tidak bisa mengekstrak performa dari mobil McLaren MCL 35m. Daniel beralasan, beliau tidak terbiasa dengan mobil Mclaren yang terlalu understeer, sedangkan Ricciardo terbiasa dengan mobil yang lebih ke oversteer seperti di RedBull (apa itu understeer &oversteer? Well mungkin ane bahas nanti) walaupun dengan kemenangannya di Monza, Daniel hanya bisa mencetak 115 point sedangkan Lando berhasil mencetak 160 dengan 4 podium.
Di Awal musim 2022, banyak yang berharap Daniel mampu membalikan nasibnya di awal era baru ground effect f1. Tapi kenyataannya Daniel masih belum juga mampu menyatu dengan mobi Mclaren MCL 36. Daniel tidak bisa menyaingi Lando yang sudah mengantongi 88 point dan 1 podium di imola. Dan hanya mampu mencetak 19 point dari 16 race. banyak yang mempertanyakan masa depan karir f1nya. Walaupun Ricciardo sudah membuat pernyataan akan kesetiaan dengan McLaren di akun sosmednya,, masih banyak fans F1 ragu apa McLaren masih mau mempertahankan Daniel di musim depan.
Well pertanyaan tersebut terjawab setelah drama yang meliputi pembalap Australia lainnya, Oscar Piastri mendapatkan titik terang. Oscar Piastri yang secara terang-terang menolak Alpine, ternyata selama ini sudah membicarakan kontrak dengan McLaren untuk musim depan. 3 september 2022 McLaren mengumumkan Oscar Piastri sebagai pembalap mereka menemani Lando Norris di musim 2023. Hal ini tentunya membuat Danial Ricciardo  terbuang tanpa kursi F1 di musim depan.
Keputusan McLaren mungkin terkesan sadis, dan pasti ada argumen bagaimana Ricciardo masih berhak duduk di kursi McLaren di musim depan. Tapi dilihat dari hasil performa di lintasan dan point yang dibawa, ujung-ujungnya Ricciardo hanya bisa menyalahkan diri sendiri. Iya beliau mencetak kemenangan pertama Mclaren setelah hampir 9 tahun, juga membawa vibe positif di dalam paddock, tapi pada akhirnya pembalap akan selalu dinilai dari hasil balapannya dan hasil yang dihasilkan tidak begitu mengesankan di mata Mclaren. Mclaren butuh pembalap yang konsisten dan mampu diandalkan di setiap GP, Daniel Ricciardo gagal memenuhi persyaratan itu. Terus apa Piastri bisa? well Mclaren mengambil gamble/resiko merekrut Oscar Piastri yang sama sekali belum pernah mengendarai mobil f1 dengan amarah di lintasan. Tapi melihat dari karir juniornya, prospektif yang ada lebih menjanjikan dari Ricciardo.
Harapan Fans