Mercedes AMG Petronas f1 team sang Juara bertahan tim konstruktor 8 kali berturut-turut masih belum bisa meraih kemenangan di musim 2022 ini. Musim 2022 yang mengenalkan regulasi aerodinamik baru dengan kembalinya gaya ground effect dari tahun 80an, gagal dimaksimalkan tim Silver Arrow.
Di awal musim ini, Mercedes mengklaim bahwa mereka tidak mengantisipasi efek porpoising yang dihasilkan oleh gaya ground effect. Efek porpoising yang membuat mobil ter-guncang ke atas-bawah saat di garis lurus sempat membuat pembalap mereka Lewis Hamilton harus menahan rasa sakit pada punggungnya di GP Azerbaijan.Â
Namun setelah FIA memperkenalkan Technical Directive untuk mencegah dampak jangka panjang bagi punggung pembalap, Mercedes sedikit demi sedikit mengurangi ketertinggalan mereka dengan Red bull dan Ferrari .
Mercedes bisa terus konsisten meraih podium dan mengurangi ketertinggalan mereka dengan Ferrari dari 65 point di GP Monako 8 race sebelumnya, menjadi 30 point setelah GP Belanda kemarin. Mercedes sudah mendapatkan 12 podium di musim ini. 9 dari 12 podium diarih dari 8 Race terakhir sejak Gp Ajerbaijan, dengan 3 p2 dan 5 p3 termasuk back to back double podium di GP Prancis dan GP Hungaria.
Walaupun dengan progress yang cukup mengesankan, Mercedes belum bisa menandingi keceptan murni dari mobil Ferrari dan masih tertinggal jauh dari Red bull, terlebih mobil Redbull yang dikendarai Max Verstappen. Terlebih lagi, jika bukan karena kesalahan yang Ferrari buat di setiap Race-nya, Mercedes tidak akan sedekat ini di posisi 3 dengan Ferrari .
GP belanda kemarin menjadi peluang emas pertama Mercedes untuk mencetak kemenangan pertama di musim ini. Untuk pertama kalinya di musim ini Mercedes memimpin posisi 1 dan 2 di sirkuit yang dikenal sulit untuk menyalip. Tetapi karena strategi blunder dan kecepatan Max verstappen saat restart Safety car, Mercedes hanya bisa pulang dengan hasil p2 dan p4.
Toto Wolff kepala prinsipal Mercedes, mengaku mereka mengambil strategi yang cukup beresiko di GP Belanda kemarin. "kami mengambil risiko tinggi.. dan sayangnya merugikan Lewis, tetapi sebelum ambil aman di p2 dan p3 kami selalu ambil risiko untuk menang." tuturnya saat interview di f1.tv.
Menjaga Rekor
Sejak mengambil alih Brown Gp pada tahun 2010, Mercedes meraih kemenangan pertamanya dua tahun kemudian di musim 2012 GP Cina oleh Nico Rosberg. Sejak itu Mercedes selalu meraih setidaknya satu kemenangan dan mendominasi ear hybrid F1. Walaupun kalah kejuaraan dunia pembalap musim kemarin, Mercedes masih bisa mengamankan kejuaraan tim konstruktor dengan keunggulan 28 point dari Red bull.
Selain itu Rekor yang dimiliki Lewis Hamilton, bisa terancam. Sejak musim pertamanya pada tahun 2007, Hamilton setidaknya selalu meraih satu race win di setiap musimnya.Lewis Hamilton menjadi satu-satunya pembalap yang memenangkan balapan di setiap musim diikutinya. Sang 7 kali juara dunia ini sekarang sedang mengalami rentetan tanpa kemenangan terpanjang selama karirnya, 16 Race tanpa Race win dengan kemenangan terkahirnya di GP Saudi 2021.