Mohon tunggu...
Dede Dina
Dede Dina Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

MasyaAllah Tabarakallah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perbedaan Konsep Karakteristik dan Contoh Puisi Bermuatan Pragmatik

19 Januari 2021   13:55 Diperbarui: 19 Januari 2021   14:19 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konsep, Karakteristik dan Dua Contoh Puisi Bermuatan Pragmatik
Hakikat Pendekatan Pragmatik
Secara umun pendekatan pragmatik adalah pendekatan kritik sastra yang ingin memperlihatkan kesan dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra.
Pendekatan pragmatik merupakan pendekatan yang memandang karya sastra sebagai sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada pembaca, seperti tujuan pendidikan, moral agama, atau tujuan lainnya.
Definisi lain pendekatan pragmatik adalah pendekatan kajian karya sastra yang menitikberatkan kajiaan terhadap peranan pembaca dalam menerima, memahami dan menghayati karya sastra.
Karakteristik Pendekatan Pragmatik
Asumsi dasar pendekatan pragmatik memkitang bahwa karya sastra sesuatu yang bersifat artefak.
Bentuk telah komplek, karena dalam menentukan makna atau unsur intrinsik, melainkan juga unsur ekstrinsik seperti pengarang, pembaca dan genetic karya sastra.
Dalam menelaah unsur yang menjadi objek, telaah mencakup seluruh unsur, baik fisik maupun unsur batin.
Teknik telaah pragmatik dan dialektik, yaitu dengan melibatkan pengalaman pembaca, pengarang, di samping unsur intrinsic yang telah menjadi acuan telaah.
Dasar pertimbangan dalam penentuan makna adalah perpaduan unsur intrinsic dan unsur ekstrinsik serta faktor genetic dan pengalaman  yang dipunyai pembaca.
Pangkal tolak telaah dari resepsi pembaca terhadap unsur bangun karya sastra.
Esensi karya sastra adalah makna setiap unsur, hubungan antara unsur dan keterpaduan dihubungkan dengan konteks kesemestaan dan system kognisi pembaca.
Unsur pengarang dan pembaca dipertimbangkan dalam menelaah sebagaian besar dari genetik untuk kesempurnaan makna.
Contoh puisi bermuatan pragmatik
Kehidupan Aneh Di Balik Jendela
Karya Setya Andrian

Ada kehidupan aneh di balik jendela
Banyak yang mengganggapnya
Sebagai perlintasan perasaan orang putus asa

Di sana, berisi para nelayan dengan takdir lautnya
Para pendoa dengan segenap nuraninya
Para pendekar dengan genggaman pedang di tangan kirinya
Hingga para seniman dengan sepasang sayapnya

Di balik jendela,
Mereka saling membicarakan keanehan
Yang saling berburuk sangka

Berikut nilai-nilai pragmatik dalam ”Kehidupan Aneh di Balik Jendela” karya Setya Naka Andrian puisi akan kami jelaskan pada beberapa potongan berikut ini :
Ada kehidupan aneh di balik jendela
Banyak yang mengganggapnya
Sebagai perlintasan perasaan orang putus asa
Potongan puisi diatas menggambarkan tentang kehidupan masyarakat yang terkadang sibuk membicarakan orang lain, dan banyak yang mengganggap kegiatan menggunjing orang lain merupakan hal yang wajar seakan-akan orang yang sedang melakukan pergunjingan tersebut tidak mempunyai pekerjaan lain yang lebih bermanfaat bagi dirinya.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang tersampaikan kepada pembaca  adalah bahwa lebih baik mengurusi hidup sendiri daripada sibuk membicarakan tingkah laku orang lain yang tidak ada hubungannya dengan kehidupan kita. lebih baik gunakanlah waktu untuk hal yang lebih baik.
Di sana, berisi para nelayan dengan takdir lautnya
Para pendoa dengan segenap nuraninya
Para pendekar dengan genggaman pedang di tangan kirinya
Hingga para seniman dengan sepasang sayapnya
Potongan puisi diatas menggambarkan tentang bahwa seseorang memiliki kepribadian masing-masing yang membedakan satu oran dengan orang lain. Bahwa setiap orang memiliki tujuan dan takdir yang berbeda-beda.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang tersampaikan kepada pembaca  adalah setiap orang haruslah menghargai perbedaan karakter orang lain. Kita haruslah bersyukur dengan apa yang kita miliki, bahwa setiap orang itu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Di balik jendela,
Mereka saling membicarakan keanehan
Yang saling berburuk sangka
Potongan puisi diatas dihadirkan oleh Setya Naka Andrian untuk memperkuat potongan bait sebelumnya yaitu bahwa setiap kehidupan orang pasti akan membicarakan keburukan orang lain dan saling berburuk sangka.
Melalui pendekatan pragmatik, pesan dan manfaat yang tersampaikan kepada pembaca  adalah setiap  orang haruslah berbaik sangka trhadap orang lain, bahwa membicarakan orang lain seperti memakan bangkai saudara kita sendiri.
Puisi “Aku” karya (Chairil Anwar)
Aku
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Pada puisi “Aku” karya Chairil Anwar tidaknya indah tetapi bermakna dalam sekalipun ia menggunakan bahasa-bahasa sederhana. Namun, maksud yang ia sampaikan pada pembaca berpengaruh besar pada pemikirannya. Ia menyampaikan kritik dan gagasan melalui karya sastra. Terdapat pada bait Biar peluru menembus kulitku; Aku tetap meradang menerjang; Luka dan bisa kubawa berlari; Berlari; Hingga hilang pedih perih. Memberikan sebuah pesan untuk terus dan tetap berjuang melawan penjajah walaupun harus dibayar nyawa. Khususnya, bagi generasi yang hidup di era kemerdekaan. Sebab, pada generasi ini, tidak mengalami secara nyata apa yang telah terjadi di era awal kemerdekaan Indonesia.
Terdapat wujud kesetiaan dan keteguhan hati atas pilihan kebenaran yang diyakininya. Hal ini terdapat pada bait kalau sampai waktuku; ku tak mau seorang kan merayu. Lanjut terdapat keberanian dalam berjuang meski pun banyak resiko yang akan dihadapi. Termasuk resiko untuk kehilangan nyawa atau terluka karena senjata musuh. Chairil Anwar menuliskannya sebagai bentuk penghormatan pada para pejuang yang membela bangsa ini hingga titik darah penghabisan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun