Catur adalah suatu permainan strategi yang dimainkan pada papan kotak-kotak, terdiri dari 64 kotak, dan disusun dalam petak 8x8, biasanya diwarnai dengan warna hitam dan putih, entah apa filosofisnya saya pun tidak begitu memahaminya.Â
Saya lebih tertarik kepada filosofis taktik dan stateginya. Bagi saya , catur adalah sebuah seni miniature sarat akan makna dan filosofis kehidupan di dalamnya. Â
Permainan catur terdiri dari tiga bagian, yaitu: Pembukaan (opening), Babak Tengah (Middle game), dan Babak Akhir (Ending).
Dalam pembukaan, banyak sekali teori dan jurus- jurus yang bisa kita pelajari diantaranya, Serangan gambit, Ruy lopez, skotlandia, dan lain sebagainya. Selain serangan yang disebutkan tadi, ada juga pertahanan, seperti pertahanan Sicilian, pertahanan prancis, dan sebagainya.Â
Semua teori dan jurus-jurus dalam permainan catur saya pelajari, saya lumat semua buku-buku catur baik yang Berbahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris, difasilitasi dengan software dan aplikasi yang menunjang hobi saya.
"Catur seperti miniatur kehidupan,"Â
Setiap langkah yang akan kita jalankan menentukan bagaimana akhirnya, Raja, Menteri, Gajah, Kuda, Benteng bahkan pion ikut menghiasi petak-petak dalam permainan catur yang biasanya dimainkan oleh 2 orang ini. Posisi, serangan, ancaman, balasan menjadi satu kesatuan yang menentukan bagaimana akhir dari sebuah permainan.Â
Semua struktur kekuasaan dalam catur bisa dimakan, mulai dari Menteri hingga pion, kecuali raja. kenapa? karena raja hanya boleh di bunuh, tapi tidak boleh dimakan.Â
Akhir dari sebuah permainan catur adalah mematikan raja, bukan memakan raja. Karena raja adalah symbol dari suatu struktur kekuasaan.Â
Akhir dari permainan catur selain dari mematikan raja, terdapat pula jam catur yang menentukan bagaimana seseorang bisaa kalah atau menang dalam permainan catur.Â
Ketika dimaknai dalam kehidupan, waktu merupakan suatu elemen penting, semua orang mungkin sependapat kalo saya katakann waktu adalah sesuatu yang berharga. Entah raja bisa sampai mati atau tidak ketika waktu yang ditentukan sudah habis, permainan catur dianggap selesai. Begitupun kekuasaan, tidak ada yang abadi.Â