Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kembangkan Mentalitas Entrepreneur

8 September 2024   11:25 Diperbarui: 8 September 2024   11:38 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan waktu bekerja 30 tahun bahkan lebih, bisa dipahami akan ada perubahan aktivitas yang mereka rasakan, kebiasaan berangkat kerja dan berinteraksi dengan rekan kerja tiba-tiba hilang dan mereka menjadi pribadi yang memiliki waktu "full" untuk dirinya. Dan itu membuat mereka justru kebingungan.

Ketika pra-training, kami berikan kuisioner kepada peserta, kurang lebih seperti ini; "Apa bisnis/ profesi yang akan anda lakukan setelah pensiun dengan bekal kepintaran dan pengalaman anda di perusahaan?"

Menariknya rata-rata jawaban peserta adalah masuk ke usaha sektor rill, seperti ternak bebek, usaha kost-kost an, coffee shop, bakery, rental mobil, cuci steam, dll. 

Usaha-usaha yang disebut di atas baik dan prospeknya cukup bagus, hanya saja tidak mencerminkan bekal pengalaman dan expertise peserta selama puluhan tahun bekerja di perusahaan. Tidak ada yang menjawab menjadi konsultan, advisor, atau membangun usaha sejenis dengan perusahaannya. Jika menjalankan bisnis yang dikuasai akan lebih percaya diri dibandingkan terjun ke bisnis yang sama sekali belum tahu petanya.

Portofolio pengalaman itu adalah asset atau dalam bahasa lain disebut Intellectual Property.
Pengalaman dan pengetahuan kita akan suatu bidang membuat kita memiliki value, dan itu bernilai mahal. 

Menjadikan pengalaman dan ilmu selama bekerja sebagai aset berarti menganggap segala yang dipelajari sebagai investasi jangka panjang yang dapat terus memberikan nilai. Ini membantu individu tetap relevan, adaptif, dan selalu siap menghadapi tantangan baru.

Jangan Hanya Bekerja, tetapi Belajar.

Jika hanya bekerja, dan merasa nyaman dengan rutinitas yang sama setiap hari, maka itu adalah jebakan kehidupan yang membuat kita menjadi "lumpuh". Mindset kita tidak akan berkembang, jaringan kita pun akan terbatas, kita menjadi pribadi yang enggan dengan hal-hal baru.

Maknai kesempatan bekerja sebagai kesempatan belajar, karena ujian sesungguhnya ketika kita harus berdiri di atas kaki kita sendiri. Selagi masih bekerja belajar memupuk jiwa seorang bisnisman, bangun jaringan sebanyak-banyaknya, belajar investasi, berani mengambil risiko, sehingga mental kita menjadi kuat. Yang paling tahu diri kita adalah kita sendiri, jangan berharap pada perusahaan.

Banyak pelatihan yang gratis yang bisa diikuti baik offline ataupun online, kembangkan diri anda, jangan terjebak dengan kenyamanan yang anda akan mudah saat ini, dimana kemudahan itu akan menyulitkan anda di masa depan. Waktu itu berlalu sangat cepat, tidak terasa masa kerja anda sudah 5, 10 bahkan 20 tahun. Rasanya seperti kemarin kan?

Kebutuhan hidup 5 tahun dari sekarang akan melejit, biaya sekolah akan membengkak, kebutuhan akan teknologi semakin demanding, suka atau tidak biaya kedepan itulah yang harus kita perhitungkan, bukan hanya hari ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun