"Prinsip saya, apa yang diamanahkan pimpinan, ya saya jalankan semampu saya.
Saya tidak memikirkan "apa untungnya buat saya", yang saya tau adalah pemimpin sudah mempercayakan saya melakukan pekerjaan itu. Ya saya lakukan dengan totalitas"
Sepenggal kalimat yang disampaikan oleh figur pemimpin yang saya kagumi, sosok wanita tangguh yang meniti karir dari bawah, seorang banker yang sangat reputable, yaitu Ibu Adi Sulistyowati, kami biasa memanggil beliau Ibu Susi, Wakil Direktur Utama salah satu Bank BUMN.
Pertemuan yang hangat, tidak teragendakan sedemikan rupa. Kami beruntung, karena beliau punya waktu longgar menemui kami.
Tidak terasa 2 jam pertemuan kami di sela waktu makan siang beliau.
Meskipun saya hanya menjadi pendamping Coach Jaja, tapi kesempatan bisa ngobrol dengan orang hebat menjadi berkah atas pekerjaan ini. Â Saya ikut mendengar, menyimak dan belajar bagaimana seorang pemimpin berbicara dan berinteraksi. Kisah inspiratif yang mungkin tidak banyak beliau ceritakan ke orang lain, termasuk kepada timnya.
Bagi saya pribadi, Ibu Susi adalah sosok pemimpin yang sangat goal oriented, namun sisi humanity nya sangat kuat. Kualitas banker profesional dan kelembutan seorang Ibu menyatu jadi satu.Â
Beliau sangat goal oriented, mengapa saya bisa katakan itu, karena saya merasakan energi beliau ketika membahas pekerjaan. Beliau sangat detail dan paham betul organisasi. Energi ini terpancar dari air muka, tatap mata dan bahasa tubuh yang sangat bersemangat ketika bercerita tentang kunjungan atau kerjasama antar instansi yang beliau pimpin. Di satu sisi, ketika membahas tim, beliau bisa dengan sangat lembut dan detail menjelaskan timnya yang telah mentas menjadi pemimpin, baik memimpin di perusahaan yang sama dengan beliau, ataupun di tempat lain. Ada kebanggaan beliau ketika timnya berhasil menjadi pemimpin.
Perjalanan karir beliau yang panjang, dan sering tidak mulus membuat mental beliau menjadi kuat. Beliau harus menerima situasi yang tidak ideal, beban tanggung jawab pekerjaan yang besar, dan masih banyak kondisi lain, yang dimana justru semua itu justru menjadikan beliau pemimpin yang paham lapangan. Bahkan ada gurauan di kalangan internal perusahaan beliau, kalau Ibu sudah kunjungan ke daerah atau ke lapangan, pasti kekusutan internal selesai.Â
"Karena saya besar di lapangan, jadi ketika ada masalah, sebisa mungkin saya selalu kumpulkan pemimpinnya untuk segera cari solusi, jangan ditunda atau dibiarkan berlarut-larut"Â Beliau menjelaskan betapa gemasnya beliau kalau ada pemimpin cabang yang bertele-tele menunggu instruksi kantor pusat.Â
Bagi beliau, peran pemimpin bukan hanya memberikan target kepada tim, tapi ikut mencapai target bersama tim.Pemimpin juga wajib gaul, jangan duduk manis di kantor.
Menjadi Sahabat Milenial
Salah satu keunikan Ibu Susi menurut saya adalah beliau tidak jaim (jaga image), beliau apa adanya, natural, tidak dibuat-buat. Ketika harus tertawa, ya beliau tertawa, tidak menahan tawa agar terlihat berwibawa. Sikap natural ini yang membuat para milenial dekat dengan beliau. Kehangatan ketika berbicara dan kesediaan waktu beliau berinteraksi, dengan generasi milenial, bahkan membuat konten media sosial bareng menjadi daya tarik yang genuine.Â