Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pemimpin Sejatinya adalah Pelaku

19 November 2023   21:48 Diperbarui: 19 November 2023   21:53 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu, kebanggaan apa yang dilihat dari tim anda dari anda? Adakah jiwa ksatria itu?  
Tujuan apa yang ingin diraih oleh tim anda? Target yang anda tetapkan? itu sih kepentingan anda.

Akhir tahun memang menjadi hal yang penting, banyak yang dipertaruhkan, termasuk reputasi pemimpin.
Pahami, bahwa tidak bisa dan tidak lagi zamannya memimpin dengan teriak-teriak, atau mengirim energi negatif di WA. Tim anda punya keluarga, punya pasangan, punya anak. Perlakukan mereka layaknya orang dewasa.

Jikapun ingin memotivasi tim, tidak dengan cara norak seperti itu. Lebih elegan memilih kata. Cari waktu untuk mengumpulkan tim, lakukan komunikasi 2 arah, tatap mata mereka, tanya apa yang mereka butuhkan untuk bisa mencapai target yang diharapkan.

Terapkan ABC.

ATMOSFIR. Saya orang yang percaya, bahwa suasana hati menentukan segalanya. Maka penting bagi pemimpin membangun atmosfir kerja yang positif. Jauhkan kata-kata yang merendahkan atau menghakimi tim. Bisa jadi mereka yang belum tercapai targetnya hanya butuh sekali atau dua kali pertemuan lagi.

BANTUAN. Ajak ngobrol mereka. Ingat, setiap orang memiliki medan perang dalam diri mereka sendiri-sendiri, setiap orang memiliki problematika yang harus dihadapi, masalah keluarga, keuangan, anak-anak dll. Jika sebagai pemimpin anda tidak mengetahui itu, its OK. Minimal jangan rendahkan tim anda. Tawarkan bantuan yang bisa anda berikan.

CEK. Ketika ada permasalahan di lapangan, pemimpin harus cek, turun tangan. Segera bereskan dengan kapasitas anda sebagai pemimpin. Putuskan dengan cepat, jangan menggantung, sehingga tim bisa bergerak cepat.

Pemimpin haruslah menjadi pemberi energi. Asumsi anda yang negatif buang jauh-jauh. Sebagai pemimpin mungkin anda merasa tim anda malas, tidak gercep, atau klemar-klemer. Tapi pernah anda bertanya dan ajak ngobrol mereka?
Tim anda adalah manusia yang punya hati.

Mungkin bagi tim anda, bekerja di perusahaan menjadi sarana penghidupan keluarga.
Namun bukan satu-satunya.

Jika tidak bisa bijak sebagai pemimpin,
setidaknya bijaklah sebagai manusia

Salam,
DW

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun