Perjalanan panjang beliau menapai karir dari Staf hingga Kepala Pelayanan Perdagangan Internasional BCA, menjadi bukti bahwa determinasi itu membuahkan hasil. Ia berhasil menuntaskan 35 tahun karir beliau di dunia export import, mengantarkan ia menjadi ahli.
Saat ini Pak Suman banyak membantu industri untuk mengedukasi kebijakan dan tata cara perdagangan internasional. Ia berharap banyak pada generasi muda agar aturan, prosedur, dan pasal-pasal perdagangan internasional ini bukan hanya menjadi knowledge, tapi bisa menjadi wisdom. Tidak bisa melihat aturan sebatas aturan, namun paham mengapa aturan ini ada. Tidak sekedar mengerjakan namun memaknai pekerjaan yang dilakukan.
"Di masa purna ini, saya ingin membalas semua kebaikan Tuhan. Apa yang Tuhan berikan kepada saya begitu banyak, saatnya saya membalas semua itu dengan membagikan knowledge yang saya miliki. Saya ingin memberikan dampak, saya ingin menciptakan bankir-bankir yang bukan hanya beraktivitas tapi juga berkualitas. Ilmu dan pengetahuan yang saya miliki tidak akan saya bawa ke liang lahat. Namun ilmu yang saya bagikan semoga bisa memberikan dampak yang akan menerangi jalan kubur saya".
Tidak banyak kita mengenal sosok yang memiliki semangat juang yang besar. Tidak pasrah pada keadaan, namun memilih untuk mendobrak keterbatasan, memilih untuk tidak kalah oleh kesulitan. Sekali lagi, perjalanan beliau tidak semudah yang saya tulis atau saudara-saudara dengar, 35 tahun perjalanan beliau penuh dengan pengorbanan. Gaji sebagai OB yang tidak seberapa harus disiasati agar bisa membayar uang kuliah, membeli buku dan makan.Â
Terkadang kita butuh wisata hati seperti ini, mendengarkan dan belajar dari kisah orang lain, bagaimana ia mampu memenangkan "perang"nya, bagaimana ia merangkul keterbatasannya, tidak lantas merasa insecure, justru menjadikan kondisi itu sebagai momentum mengasah diri.
Tidak sekali atau dua kali beliau mengingatkan; Persiapkan diri untuk menyambut kesempatan yang datang. Jangan habiskan waktu hanya untuk memenuhi ego diri. Investasikan waktu untuk belajar hal baru, berkembang dan mempersiapkan diri. Sehingga ketika ada kesempatan, kita sudah layak.
Pelajaran-pelajaran inilah yang akan menghidupkan hati kita, melunakan hati kita, menyadarkan kita bahwa beratnya beban saat ini bukan untuk kita tagisi, namun untuk kita nikmati.
Karena semua orang bisa menjadi seperti Suman Situmeang, terima kasih Pak Suman untuk sharingnya.
Salam,
DW
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H