Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hal Menakjubkan Datang dari Dalam Diri

13 Mei 2019   10:46 Diperbarui: 13 Mei 2019   10:57 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

"Ibarat sebuah telur, jika dipecahkan oleh kekuatan dari luar maka kehidupan di dalam telur akan berakhir, tapi jika sebuah telur dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, maka kehidupan baru telah lahir". 

Hal-hal yang besar selalu dimulai dari dalam diri sendiri, segala sesuatu yang datang dari dalam diri akan menghasilkan sesuatu yang luar biasa dan akan bertahan lama. 

Saya memetik hikmah dari peribahasa diatas dalam 2 kejadian, yang pertama kekaguman saya akan klub sepakbola dari liga inggris yaitu Manchester City yang berhasil menjurai liga musim 2018-2019. Dan yang kedua, sosok anak muda yang lagi viral karena ucapannya yang kasar dan mau memenggal kepala presiden, yaitu Mas HS. 

Apa yang membuat saya tertarik menuliskan 2 kejadian itu? Kan tidak ada hubungannya? ya memang, kedua kejadian itu tidak ada hubungannya, bedanya adalah Manchester City diibararkan telur yang dipecahkan oleh kekuatan dari dalam, sedangkan Mas HS telur yang dipecahkan dari kekuatan luar.

Ijinkan saya membahasnya dari kacamata saya yang (saya yakin) masih sangat miskin ilmu.

Evolusi Manchester City

Dari awal musim 2018-2019, City telah menunjukan taji nya sebagai kandidat terkuat juara liga, bersaing ketat dengan Liverpool FC, City membuktikan diri layak menjadi pemenang. Diawal Januari 2019, jarak "The Citizen" tertinggal tujuh poin dari pemuncak klasemen sementara saat itu Liverpool FC. 

Daya juang Liverpool yang tampil sangat "beringas" nyaris sulit dikejar, namun pelatih The Citizen, Pep Guardiola mengajak timnya untuk fokus ke penampilan mereka dari laga ke laga, tanpa perlu terintimidasi capaian Liverpool.  Bahkan Pep melarang para pemainnya menonton laga-laga Liverpool ketika kedua tim bersaing ketat di puncak dalam 2 bulan terakhir. 

"Jangan berharap Liverpool kalah. Jangan berharap orang lain membantumu. Jangan buang energi untuk hal di luar dirimu" ujar Pep kepada timnya. Sejak saat itu City tampil seperti kuda balap yang tidak menoleh ke kanan dan ke kiri. Mereka 14 kali menang beruntun sejak Januari hingga laga semalam. 

Sedangkan Liverpool beberapa kali kehilangan poin pada laga-laga tandang, dan akhirnya situasi pun terbalik. City ganti menjadi yang terdepan sejak dua pekan lalu hingga finis semalam. 

Mental pemenang ini lahir dari dalam diri setiap orang di City, pelatih mereka berhasil membuat raksasa dalam diri setiap pemain terbangun. Mereka tidak terpengaruh oleh superior Liverpool, mereka hanya fokus kepada kekuatan diri mereka. City berhasil memecahkan kulit telur yang keras itu, dan menciptakan kehidupan baru.

Menggali Keburuan Sendiri ala Mas HS

Mas HS, kalau tidak salah usianya 24 tahun, masih muda, penuh dengan potensi, namun harus merasakan ulahnya yang berbuntut panjang. Ucapannya yang viral, yang mengancam kepala negara, telah membuat masa depan Mas HS gelap. Ia terancam jerat pasal makar dengan ancaman hukuman 20 tahun, bahkan bisa jadi dia terjerat pasal pengamcaman simbol negara denga hukuman mati. 

Bisa dikatakan dia membuat kuburan untuk dirinya sendiri. Jika pun (meskipun sulit) ia bisa bebas, saya jamin tidak akan ada perusahaan yang mau mempekerjakannya. Ada pertanyaan besar dikepala saya, apa sih yang membuat dia bicara seperti itu? Apakah dia tidak berpikir ucapannya itu tidak pantas sama sekali? Di video saat penangkapan dirinya, dia mengaku salah dan terbawa emosi ketika mengatakan itu. 

Emosi seperti apa yang membuat dia merasa layak bicara seperti itu? Saya sangat yakin, karena ada dorongan dari luar dirinya, ia merasa ada dibarisan yang sama, ada di komunitas yang sama, dan ada contoh yang dia lihat. 

Bisa jadi ada pendemo yang berkata kasar yang dia lihat, lantas dia jadikan sebuah acuan bahwa dia pun bebas untuk bicara apa saja. Ibarat telur, kehidupannya telah berakhir karena dipecahkan oleh pengaruh dari luar.

Kita diberikan pilihan dalam setiap apapun yang kita lakukan, kita mau terbawa emosi, atau kita mau menghindari emosi. Emosi adalah bentuk ekspresi atas situasi dan keadaan, bagi Manchester City, mereka mampu merubah emosi mereka menjadi kekuatan dalam diri. Emosi itu diolah menjadi sebuah tujuan (goal) yang terarah. Sedangkan Mas HS, ia berhasil dikuasai emosi, emosi itu semakin menjadi ketika ada dilingkungan yang sama, ia merasa "aman" karena emosi itu di aminkan orang lain.

Saya beruntung mendapat pelajaran berharga ini, saya beruntung bisa memetik hikmah dari 2 kejadian ini, ada pembelajaran yang bisa saya terapkan dikeluarga saya, bahwa sangat penting untuk memiliki emosi internal yang terarah. Berkumpul dengan komunitas yang tepat, dan memiliki pegangan hidup yang kuat (iman), sehingga percaya akan kekuatan diri.

Semoga bermanfaat, 

Salam
DW

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun