Mohon tunggu...
DW
DW Mohon Tunggu... Freelancer - Melihat, Mendengar, Merasa dan Mencoba

Setiap Waktu adalah Proses Belajar, Semua Orang adalah Guru, Setiap Tempat adalah Sekolah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"You Get Paid for Your Value Not Time"

22 Maret 2018   10:17 Diperbarui: 22 Maret 2018   11:20 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.flyingsaucercreative.com

"You don't get paid by the hour, but the value you bring to the hour" - Jim Rohn

Banyak dari kita semua merasa bahwa sudah banyak waktu yang kita habiskan dipekerjaan kita, tapi mengapa pendapatan (gaji) kita stagnan, kita merasa pendapatan kita "segitu-gitu" saja. Waah perusahaan sudah pilih kasih nih, manajemen yang sekarang tidak pro kepada pegawai, atau jangan-jangan semenjak era presiden sekarang.. (etss yang ini jelas salah yaa..). 

Sering kita mencari pembenaran atas situasi yang kita hadapi, kita merasa sebagai korban atas keadaan, kita mencoba mengarahkan telunjuk ke orang lain. Itulah sifat manusia.. termasuk saya sendiri.. sering kita mencoba mencari "pelaku" atas kekalahan saya, sering kita lari dari kesalahan kita sendiri. 

Coba kita jujur, dari efektif 8 atau 12 jam kita bekerja, seberapa besar Value yang kita berikan kepada perusahaan? Apakah kita hanya "doing the same thing" selama ini, apakah kita mencoba menyesuaikan diri dengan tantangan yang dihadapi perusahaan diera digital? Kebanyakan orang yang bermental karyawan tidak mau mengambil risiko dengan mencoba hal baru, ia terkukung oleh pola kerja yang sama yang dilakukan dari awal perusahaan berdiri sampai saat ini. Kemudian ketika tiba hari yang dinanti yaitu Hari Gajian.. mulainya pemberontakan terjadi, rasa kecewa, raut wajah yang penuh amarah.. "mengapa saya cuma dapat segini?".. "Si A kan baru koq bisanya terima gaji lebih besar dari saya?".. "Waah minta di demo nih manajemen.."

Bahkan tidak sedikit yang berargumen "saya kerja dari pagi sampai malam, saya tidak ada liburnya..koq cuma terima segini?!!".. 

Sahabat.. bukan bermaksud mengajari, tapi yuuk ahh realistis saja, bahwa kehadiran kita diperusahaan haruslah memberikan nilai tambah, kehadiran kita bukan mesin yang monoton melakukan hal yang sama, kita adalah manusia yang diberikan kemampuan untuk improvisasi, mencoba sesuatu yang baru, tertantang dengan hal baru, bukan sebaliknya. Jika anda protes, kemudian manajemen tanya kepada anda.. "Apa value yang anda berikan kepada perusahan sehingga perusahaan harus membayar anda sebesar Rp. XX.XXX.XXX... ?"Apa jawabang Anda?

Apakah anda akan bicara bahwa anda adalah karyawan senior? apakah anda akan bicara bahwa anda bekerja 24 jam full? so whatt...??

Perusahaan hanya setia kepada karyawan yang performance, pemahaman perform adalah mereka yang senantiasa memberikan solusi, berperan aktif, mampu beradaptasi dengan perubahan, dan berkontribusi penuh terhadap pertumbuhan perusahaan. Jika anda dibagian frontliner maka bagaimana anda mendatangkan customer dan melayani customer dengan baik, jika anda dibagian support dan back office bagaimana anda membuat proses perusahaan lebih dinamis, lebih digitalisasi dan memberikan support atas kebutuhan customer, bukan semata karena order pekerjaan saja. 

Suka atau tidak kita harus memahami bahwa manusia bekerja bukan hanya melakukan hal yang sama, manusia bekerja haruslah membuat MAHAKARYA. 

Anda harus memberikan lebih banyak VALUE untuk bisa mendatangkan UANG.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun