So, jika temanmu sering membagikan momen tentang anaknya, maka ambil segi positifnya saja, setidaknya temanmu bangga dan memberikan rasa sayang untuk si buah hatinya. Kamu nggak mau kan kalau tiba-tiba ada berita temanmu melakukan perbuatan yang tidak diinginkan terhadap anaknya karena ternyata dia tidak bangga?
Eh, btw bukan berarti yang belum dikaruniai momongan tidak sempurna, ya? Mereka yang berprinsip 'child-free', menunda kehamilan, atau belum juga dikaruniai momongan itu berbeda konteks.
2. Pelepas penat
FYI nih, proses kehamilan, melahirkan, sampai pasca-kehamilan bukanlah hal yang haha-hihi. Seorang perempuan harus merelakan kebebasannya baik secara fisik maupun batin ketika melewati proses itu.
Yang sebelumnya bebas gerak, sekarang harus hati-hati. Yang sebelumnya bisa makan apa aja sekarang harus pilah-pilih. Yang sebelumnya bisa ngrumpi cantik sambil nongki dan jajan sekarang dibatasi. Setelah buah hati lahir. Eh boro-boro bebas, yang ada malah semakin terbelenggu karena harus mengasuh bayi, belum lagi menyusui. Sementara di media sosialnya, teman-temannya banyak yang masih asik bebas kesana kemari membuatnya kadang iri.
Jadi melihat perjuangan itu, biarkanlah para ibu baru ini melepas penat dengan sekedar share momen betapa lucu senyum dan bertumbuh sehatnya si bayi dari hari ke hari. Setidaknya itu yang membuat si ibu tetap waras dan happy.
Ingat, dibalik anak yang baik pasti ada ibu dengan emosional yang baik pula.
3. Berbagi ilmu
Ok, mungkin kamu sekarang memang belum menganggap parenting itu penting. Apa sih kaya orang tua. Tetapi ketika kelak kamu menjalaninya pastilah kamu akan mengerti betapa pentingnya hal ini.
Pada masa golden age (0-5 tahun), setiap asupan yang masuk ke bayi adalah penting. Dari sharenting ini, banyak ibu baru yang bisa dapat ilmu atau saling sharing tentang ASI sampai menu MP-ASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu). Menu apa saja yang bisa disajikan buat si bayi yang pastinya sarat gizi dan nutrisi dengan bahan makanan yang mudah didapat dan 'ramah' buat mulut bayi. Tidak perlu repot-repot tanya ke dokter gizi, dengan tanya sana sini, para ibu muda ini bisa teredukasi.
Alhasil, dengan membiarkan para ibu ini 'berekspresi', secara tidak langsung kita ikut andil untuk menghindarkan generasi bangsa ini dari stunting atau kurang gizi demi tercipta masa depan bangsa yang lebih baik. Mantap.