Tuntutannya pun berbeda. Jika sebuah tim berada di standar tinggi, maka kemenangan itu harga mati.
Tetapi, kalau tim tersebut tidak berada di standar tinggi, kemenangan adalah bonus. Artinya, kalau ada, disyukuri, kalau tidak ada, ya sudah. Dicari lagi di lain kesempatan.
Lalu, apa pokok permasalahannya di faktor ketiga ini?
Tentu saja, kelelahan. Kelelahan terhadap tekanan yang diemban di timnas bisa membayangi performa para pemain Bayern.
Itu bisa dilihat dari progresi permainan Bayern yang cenderung masih "kalem" di separuh babak pertama. Mereka baru terbangun setelah Augsburg mencetak dua gol.
Di babak kedua, mereka baru gencar memulihkan jati diri mereka sebagai tim yang seharusnya keluar dari stadion dengan tiga poin di genggaman. Hanya saja, upaya itu sudah diantisipasi oleh Augsburg yang sudah lebih dulu menyalakan mesin untuk berlari kencang.
Selain itu, ada faktor tambahan yang bisa menjadi alasan dari kekalahan Bayern di laga ini. Kewaspadaan yang hilang.
Mereka seperti sudah terlalu yakin akan dapat memenangkan laga tanpa mempertimbangkan kemungkinan tentang keberadaan modal motivasi yang kuat dari lawan untuk mengalahkan mereka.
Seolah-olah, taktik mereka sudah pasti ampuh untuk menang. Hingga, itu bisa menutup kewaspadaan mereka terhadap kemungkinan bagi lawan untuk menjungkalkan mereka.