Bermain di kandang selalu krusial bagi setiap tim, apalagi tim yang cenderung inferior. Mengalahkan Bayern Munchen adalah tantangan yang sangat sulit, apalagi kalau di laga tandang.
Maka dari itu, mumpung berlaga di kandang, tim seperti Augsburg perlu tampil habis-habisan.
Faktor kedua, Augsburg punya contoh taktik dari tim lain yang telah dapat mengalahkan Bayern Munchen. Mereka adalah Eintracht Frankfurt yang memberikan kekalahan pertama Bayern di Bundesliga, dan Borussia Monchengladbach di DFB Pokal.
Maka, Augsburg punya tendensi untuk mempelajari taktik dua tim tersebut untuk mengalahkan Bayern Munchen.
Faktor ketiga, Bayern Munchen punya pemain-pemain yang membela tim nasional saat jeda internasional. Sebagian besar juga mereka merupakan pemain timnas Jerman dan timnas-timnas kuat yang membutuhkan hasil maksimal terutama untuk lolos ke Piala Dunia 2022.
Bisa saja, mereka masih kelelahan karena faktor perjalanan dan perbedaan taktik. Meskipun, di level klub ada pertandingan yang berlangsung berdekatan, tetapi para pemain punya arahan taktik yang tidak akan berbeda jauh dari pelatih.
Hal itu dikarenakan, pelatihnya masih sama. Maka, taktik besarnya bisa saja masih sama, hanya detail-detailnya yang diubah dari satu pertandingan ke pertandingan selanjutnya.
Itu yang kemungkinan besar tidak berlaku kalau si pemain bermain di klub dan timnas dalam kurun waktu berdekatan. Pelatih di klub dengan di timnas punya kecenderungan taktik yang berbeda.
Bahkan, bisa saja sangat berbeda. Karena, di level timnas, motivasinya juga berbeda. Kemenangan yang diraih di level klub masih kalah penting dengan kemenangan yang diraih di timnas.
Itulah kenapa, tidak akan mengherankan kalau pemain sangat totalitas di timnas, sampai tidak sedikit pemain yang harus cedera akibat membela timnas.
Augsburg memang juga punya pemain berlabel timnas. Tetapi, jika dibandingkan level timnasnya dengan para pemain berlabel timnas yang dipunya Bayern, mereka cenderung berbeda.