Itu pula yang pasti terjadi pada Augsburg. Sebuah klub di Bundesliga Jerman yang menjadi lawan Bayern Munchen di lanjutan liga pasca-jeda internasional.
Berlaga di kandang (20/11), Augsburg makin punya motivasi untuk tidak dipermalukan di depan banyak pendukungnya. Itulah kenapa, sangat dibutuhkan taktik yang tepat untuk bisa mencegah mereka kalah dari tim pemuncak klasemen sementara musim 2021/22.
Pertandanya pun sudah mulai muncul ketika mereka mampu mencetak gol terlebih dahulu. Artinya, mereka punya tendensi untuk berani menyerang, meski mereka tidak bisa sepenuhnya menguasai permainan.
Tentu, kendali permainan dipegang Bayern, mengingat mereka punya kualitas untuk melakukan itu. Tetapi, Augsburg tidak panik dan berusaha menahan Bayern dan mencegah Bayern untuk dapat mencetak gol lebih dulu.
Justru, Augsburg-lah yang bisa mencetak gol dan menggandakannya di menit 35. Hanya saja, Bayern bisa segera menipiskan jarak lewat gol Robert Lewandowski pada menit 38.
Permainan makin dikuasai Bayern, dan dilanjutkan di babak kedua. Mereka terlihat jelas ingin comeback, dan itu diperlihatkan dengan pergantian pemain yang lebih dulu dilakukan Julian Nagelsmann.
Sayangnya, upaya Nagelsmann untuk mencegah kekalahan dari Augsburg yang sedang ada di papan bawah, gagal. Skor 2-1 tetap bertahan sampai pertandingan berakhir.
Lalu, mengapa hal itu bisa terjadi?
Faktor pertama, sudah jelas bahwa Augsburg punya banyak motivasi untuk menang. Mereka ingin keluar dari jerat degradasi, dan mereka bermain di kandang.