Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Dampak Mario Aji Debut di Moto3 2021

23 Oktober 2021   17:18 Diperbarui: 24 Oktober 2021   10:25 1293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mario Suryo Aji mendapat wildcard untuk balapan pada Moto3 Emilia Romagna dan Moto3 Algarve| Sumber: Dok. AHM via Kompas.com

Lalu, dampak buruknya adalah ekspektasi besar akan mengitari kiprah Mario Aji di dua balapan debutnya di Moto3 musim ini. Seperti yang diketahui, bahwa Mario Aji mendapatkan wildcard di seri Emilia Romagna (24/10), San Marino, dan seri Algarve (7/11), Portugal.

Jika Mario bisa memberikan penampilan impresif sebagai pembalap wildcard dan debutan, bisa saja akan banyak masyarakat Indonesia mengharapkan Mario Aji segera berkompetisi di Moto3 musim depan (2022). Apakah itu bagus?

Sebagai prestise bagi masyarakat Indonesia, itu bagus. Tetapi, bagi pembalap, terutama Mario, bisa saja itu belum bagus.

Sebagian besar pembalap hebat akan berupaya kompetitif di kelas yang masih menjadi standar kualitasnya. Seperti Raul Fernandez yang ingin juara terlebih dahulu di Moto3 (musim lalu), baru promosi ke Moto2.

Hal itu juga terlihat di musim ini, ketika dia mulai terlihat berambisi untuk meraih gelar juara dunia Moto2 musim ini, sebelum naik ke MotoGP musim depan bersama Remy Gardner. Jika seorang pembalap pernah juara dunia, atau minimal nyaris juara dunia, mental dan pengalamannya akan lebih baik.

Itu yang juga ditekankan oleh Marc Marquez kepada adiknya, Alex Marquez. Alex baru bisa naik ke MotoGP setelah juara dunia Moto2 pada 2019. Itu yang juga dialami pembalap hebat seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Jorge Lorenzo.

Rossi naik dari 125cc ke 250cc dengan modal juara dunia. Kemudian naik ke MotoGP--eranya dulu GP500, juga dengan juara dunia. Langkah yang kemudian diikuti Marc Marquez sebelum tampil di MotoGP 2013.

Lorenzo naik ke MotoGP pada 2008, juga dengan juara dunia dua kali di kelas 250cc. Bahkan, seorang Tito Rabat saja harus juara dunia Moto2 dulu, baru naik ke MotoGP, meski dia sebenarnya bisa saja membeli satu jok di tim MotoGP tanpa titel juara dunia.

Artinya, pembalap yang ingin naik kelas sebaiknya memulainya dari pencapaian terbaik di kelas sebelumnya. Jika tidak begitu, akan sulit bagi pembalap untuk membangun dan mengelola mentalitasnya di tingkat yang lebih sulit. Karena, dirinya tidak pernah punya kesempatan untuk mengukur kualitas dirinya sendiri.

Tahap semacam itu yang seharusnya dipunya Mario Aji. Memang, dia punya potensi besar, apalagi jika dibandingkan dengan sesama pembalap asal Indonesia, dia terlihat punya alur karier yang lebih terstruktur.

Contoh sederhananya bisa dilihat dari usia. Mario Aji saat ini baru 17 tahun--lahir 16 Maret 2004, maka dia bisa berkompetisi dari dasar di Eropa. Sangat berbeda dengan pembalap Indonesia lain yang baru terlihat berpotensi bagus di usia menjelang atau sudah 20 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun