Dari patokan inilah, saya kemudian menggantungkan harapan yang sangat sederhana, yaitu mereka saya doakan untuk dapat meminimalisir kesalahan servis. Itu saja dulu yang perlu mereka lakukan terutama di Piala Thomas.
Kalau itu sudah bisa dilakukan, saya yakin target yang lebih besar bisa mulai terasa lebih dekat di jangkauan kita. Mau semifinal dan final, pasti akan terbuka peluang itu jika kita tidak banyak melakukan kesalahan servis.
Mau berhadapan dengan Jepang atau China di final pun, gas! Karena, sebenarnya dalam urusan teknik selanjutnya, para pebulu tangkis Indonesia sudah cukup untuk bersaing dengan rival-rival terberat.
Jika tidak begitu, tidak mungkin mereka bisa berprestasi dan masuk ke peringkat 10 besar BWF. Bahkan, yang membuat saya terkejut adalah Tim Thomas Indonesia adalah unggulan pertama di turnamen ini.
Luar biasa!
Label yang kemudian tidak membuat tim yang dipimpin oleh Hendra Setiawan itu terbebani. Mereka bisa melepaskan diri dari grup neraka sebagai juara grup dengan mengalahkan Thailand dan China Taipei, selain Aljazair yang harus menjadi lumbung poin.
Kemudian, di perempat final, mereka bisa menggusur Malaysia yang sempat memberi mimpi buruk bagi Tim Indonesia di Piala Sudirman. Keberhasilan ini tidak lepas dari kebangkitan Anthony Ginting dan Jonatan Christie, yang kemudian membuat Shesar Hiren Rhustavito tidak perlu mengelap keringat seperti di dua pertandingan terakhir fase grup.
Itu adalah momen yang jelas sangat tepat, karena Indonesia sedang butuh mereka untuk misi yang mulai perlahan menjadi mungkin, yaitu juara Piala Thomas. Misi itu bisa dikatakan makin mungkin terjadi, ketika mereka berhasil menyingkirkan tuan rumah, Denmark.
Dengan gaya, mereka bisa meneruskan tren bagus dan bahkan bisa membuat Shesar kembali beristirahat. Tim Thomas Indonesia pun melaju ke final dan berhadapan dengan sang juara bertahan, China.
Bisa dibilang, ini adalah momen yang seratus persen tepat. Faktor susunan pemainnya yang sudah mendekati level paling komplet adalah alasannya.
Pada segi pengalaman, sudah ada Hendra/Ahsan, Anthony, dan Jonatan. Segi kualitas, ada di Marcus/Kevin. Segi semangat ada di Fajar/Rian dan Shesar. Dan, tentu saja, ada segi harapan untuk masa depan dengan keberadaan Leo R. Carnando/Daniel Marthin dan Chico A. Dwi Wardoyo.