Meski sudah berlalu, saya masih terteror dengan pemandangan mengerikan di pertandingan Piala Uber 2021--seharusnya 2020, di Ceres Arena, Aarhus, Denmark. Pemandangan tak patut ditonton ulang itu tepatnya terjadi pada laga antara Jepang vs Prancis (9/10).
Itu adalah laga perdana bagi keduanya dan sebagai penonton bulu tangkis awam, saya berpikir kalau Jepang pasti menang. Artinya, saya menjadi kurang memperhatikan laju mereka. Meski, keduanya adalah calon lawan Tim Uber Indonesia pasca melawan Jerman.
Namun, yang membuat saya harus mencari review dari pertandingan Jepang vs Prancis adalah saat membaca rekap pertandingan di Thomas dan Uber hari pertama. Di situ, saya menemukan ada keanehan pada skor pertandingan yang menunjukkan angka yang seharusnya belum selesai.
Kemudian, saya mencari tahu apa yang terjadi di laga Jepang vs Prancis. Ternyata, di sana ada pemain Prancis yang cedera parah, yaitu Lea Palermo.
Dia adalah rekan duet Delphine Delrue di ganda putri. Faktor cedera Lea, membuat pertandingan antara Yuki Fukushima/Misaki Matsutomo vs Delphine/Lea berakhir prematur.
Saya sebenarnya pernah menonton momen cedera pemain tunggal putri terbaik Spanyol, Carolina Marin, saat melawan tunggal putri India, Saina Nehwal di Indonesia Masters 2019. Cedera itu menjadi mimpi buruk, tak hanya bagi Marin, tapi juga penonton dan tentu pemain lain.
Nahasnya, kejadian yang menimpa Lea terasa lebih merasuk ke pikiran saya, sampai kemudian tidak saya sangka bahwa pemain lain juga mengalami cedera di pertandingan selanjutnya. Dia adalah Nandini Putri Arumni, pemain tunggal putri Indonesia.
Kejadian itu juga terjadi saat ada Prancis di lapangan, karena Prancis-lah yang kali ini menjadi lawan tim Indonesia. Nandini yang tampil di laga keempat harus merelakan kemenangan menjadi milik Prancis (3-1), dan Indonesia gagal meraih skor sempurna.