Laga kedua babak play-off pra-kualifikasi Piala Asia 2023 kembali digelar di Stadion Thunder Castle, Buriram, Thailand (11/10). Bedanya, kali ini Timnas Indonesia bertindak sebagai tim tamu.
Menghadapi Timnas China Taipei yang punya misi membalikkan keadaan agar dapat lolos ke babak grup kualifikasi Piala Asia, Indonesia tentu harus ekstra waspada. Keunggulan agregat 2-1 belum aman.
Artinya, pertandingan kedua ini juga harus dimenangkan skuad asuhan Shin Tae-yong, jika mereka tidak ingin mempersulit diri. Dan, upaya tersebut harus dimulai dengan penguasaan permainan sejak babak pertama.
Jika dibandingkan dengan laga pertama, kali ini Evan Dimas dkk. cenderung tidak grogi dalam mengawali pertandingan. Mereka lebih siap, dan ini membuat China Taipei sulit mengulangi gebrakan cepat mereka seperti di laga pertama.
Justru, Indonesia-lah yang terus mencoba menyerang dan meneror pertahanan China Taipei. Ini tentu menjadi skema buruk yang di luar dugaan China Taipei, dan bisa saja mempersulit upaya mereka untuk memanfaatkan gol tandang yang dimiliki.
Penguasaan bola dan keberlanjutan upaya menyerang dari Indonesia akhirnya menemui hasil. Gol pertama bagi Indonesia berhasil tercipta, dengan keterlibatan Egy Maulana Vikri dan Dedik Setiawan.
Egy menendang bola lambung melengkung ke dalam kotak penalti dari sisi kiri pertahanan China Taipei menuju sisi kanan gawang Shin Shin-An. Bola lambung itu berusaha dijangkau Dedik, namun karena tidak tersentuh, bola justru berhasil melaju ke gawang Shin Shin-An yang terkecoh dan terlambat mengantisipasi.
Gol ini pun hampir mirip dengan gol Lionel Messi di laga kualifikasi Piala Dunia 2022, saat Argentina melawan Uruguay (11/10).
Tertinggal 0-1, membuat China Taipei dihadapkan pada pekerjaan berat. Mereka harus mencetak minimal dua gol, agar ada peluang untuk babak tambahan waktu, lalu bisa dimanfaatkan untuk mencetak gol ketiga.
Idealnya begitu. Namun, teori tidak jarang hanya teori, karena di lapangan terkadang yang paling realistislah yang bisa untuk diwujudkan.