Sebenarnya, itu juga tidak salah. Tetapi, kalau pemain Indonesia lebih sering menguasai bola di tengah dan pemain China Taipei ada yang melakukan kesalahan, maka ada dua potensi keuntungan yang didapatkan Indonesia.
Keuntungan pertama adalah bola terobosan sewaktu-waktu bisa diperoleh penyerang atau pemain lini kedua yang menyelinap ke dalam kotak penalti.
Keuntungan kedua, jika pemain China Taipei melakukan pelanggaran, kita bisa mendapatkan tendangan bebas. Di sini, Evan Dimas, Egy Maulana Vikri, dan/atau Syahrian Abimanyu bisa diandalkan.
Namun, catatan ini juga harus diantisipasi dengan cara cepat memindahkan bola dari pemain satu ke pemain lainnya. Tujuannya sederhana namun penting, yaitu menghindarkan pemain dari cedera parah seperti yang dialami Ramai Rumakiek dan bahkan Ricky Kambuaya.
Kita seharusnya tidak mengalami pergantian pemain karena faktor cedera. Karena, ini akan memengaruhi taktik.
Catatan kedua, kekuatan sayap kanan dan sayap kiri terlihat jomplang di babak kedua. Memang, ini bisa dikarenakan taktik, tetapi permainan Pratama Arhan di laga ini tidak seimpresif saat di fase grup kualifikasi Piala Dunia 2022.
Operan bolanya (maaf) seperti pemain amatir, karena cukup sering membuat rekannya kerepotan dalam menerima operannya. Dan, ini jelas mengganggu ritme permainan secara kolektif.
Abimanyu yang seharusnya bisa lebih fokus membantu penyerangan, mulai terlihat kurang nyaman. Termasuk dengan catatan kartu kuning yang dia terima karena harus melakukan back-up dari kesalahan Pratama.
Jika melihat performa Miftah Anwar Sani di babak pertama yang sebenarnya bagus, namun terindikasi mengalami cedera, bisa saja di laga kedua nanti Pratama yang bermain sejak awal. Tentu, tidak masalah, asal Pratama dapat mengevaluasi keterampilannya dalam mengoper bola.
Catatan ketiga, Indonesia harus menyiapkan strategi cadangan yang bisa mengubah pola permainan selama permainan berlangsung, alias tanpa menunggu peralihan babak. Kenapa begitu?
Karena, taktik China Taipei diprediksi akan berbeda. Mereka mungkin akan lebih berani mendominasi permainan sejak awal dan sepanjang pertandingan.