Gengsi peringkat di FIFA bisa menjadi tolok-ukur. Selain itu, mereka jarang bertemu, makanya tidak mengherankan kalau kedua tim masih saling meraba-raba kelebihan dan kekurangan lawan.
Bagi Indonesia, mungkin timbul anggapan bahwa penampilan kiper China Taipei terlihat kurang meyakinkan. Ada beberapa kesalahan yang seperti menunjukkan adanya kelemahan dari kiper yang bernomor punggung 1 itu.
Sedangkan, bagi China Taipei, kelemahan Indonesia mungkin ada pada ketidakmampuan Indonesia dalam menerobos pertahanan berlapis yang mereka buat.
Satu-satunya kesialan mereka hanya ada di momen bola sampai di kaki Ramai. Sedangkan, sebelum dan sesudah itu, Indonesia tidak terlihat mampu menguasai bola dengan rapi sampai ke dalam kotak penalti mereka.
Selain itu, kelemahan Indonesia yang sedang diincar sebenarnya ada di bola mati. Hanya saja, pertahanan Indonesia masih cukup baik, walau terlihat gugup.
Lalu, apa kelebihan masing-masing?
Indonesia bisa dikatakan tangguh dalam duel bola di lapangan tengah dan transisi dari menyerang ke bertahan. Walaupun, Indonesia menerapkan pertahanan garis tinggi, tetapi ketika diserang balik, beberapa pemain bisa segera melakukan intersep dengan cukup baik.
Itu yang membuat taktik serangan balik China Taipei buntu. Padahal, sebagai tim yang sengaja bermain bertahan, momen serangan balik adalah tujuan penting yang bisa melengkapi taktik bertahannya.
Kalau kelebihan China Taipei, ada di kesiapan fokus untuk bertahan. Memang, mereka sudah kecolongan satu gol dari lawan, tetapi secara keseluruhan masih bisa dilihat bagus.
Kelebihan itu yang kemudian harus diruntuhkan para pemain Indonesia di babak kedua. Dan, harapan agar timnas bisa menambah gol berhasil terwujud.