Kemudian, Martin juga bisa saja memang sudah mulai kehilangan konsentrasi, atau memang daya cengkeram bannya sudah kritis sehingga membuat motornya susah dikendalikan. Ini ditambah dengan fakta, bahwa Bagnaia juga sudah sejak awal sengaja menghemat ban dan membuatnya baru bisa menyerang ke depan saat pembalap lain mulai mengalami degradasi ban.
Artinya, Bagnaia tetaplah pantas meraih podium ketiga dan tidak harus disebut telah mendapatkan hadiah dari rekan-rekannya sesama Ducati. Kalaupun memang begitu, apa yang terjadi pada Bagnaia bukanlah hal baru di Ducati.
Andrea Dovizioso pun pernah mendapatkan "hadiah" dari Jorge Lorenzo di MotoGP Sepang, Malaysia, 2017. Ini karena Dovi sedang untuk pertama kalinya dapat bersaing di zona perebutan juara dunia, dan Ducati tentu mengupayakan itu lewat cara teknik--motor memang kencang--dan nonteknik (team order).
Soal apakah itu adil, kita serahkan itu kepada mereka yang paham dengan aturan main di dunia balap terutama MotoGP. Sedangkan, kita cukup dengan menikmati serunya persaingan para pembalap, termasuk ketika kini mulai menyisakan beberapa seri lagi.
Seri selanjutnya adalah San Marino (Emilia Romagna) jilid kedua. Di sini kita akan kembali mengharapkan adanya pertarungan sengit antara Fabio Quartararo dengan Francesco Bagnaia. Keduanya punya kecepatan di sirkuit tersebut dan sudah terbukti di jilid pertama.
Tinggal, apakah hanya mereka berdua yang akan bertarung sengit di depan, atau ada pembalap lain yang bisa mengganggu dan/atau memanfaatkan momen pertarungan sengit itu untuk mendapatkan panggung. Bisa saja, Marc Marquez malah yang kembali menang, atau malah Enea Bastianini yang juara.
Siapa tahu?
Malang, 4 Oktober 2021
Deddy Husein S.
Yang ingin lihat posisi finis Rossi: Motogp.com
Tentang team order Ducati: Motorplus-online.com, CNNIndonesia.com, Motorsport.com 1, Motorsport.com 2, Kompas.com, Detik.com, Okezone.com.