Membaca judul artikel ini, mungkin ada yang langsung bertanya tentang "versi siapa" dalam menentukan undangan figur publik 'non-Hollywood' untuk hadir di Met Gala. Dan, tentu saja daftar yang akan tersajikan di sini adalah versi saya dengan beberapa pertimbangan.
Pertimbangan pertama adalah rekam jejak kariernya. Semakin panjang rekam jejaknya, makin berpotensi untuk diundang ke Met Gala.
Pertimbangan kedua adalah prestasinya. Semakin banyak prestasi yang ditorehkan dalam sepanjang kariernya, maka makin layak untuk diundang berjalan di atas karpet merah Met Gala.
Pertimbangan ketiga adalah pengaruhnya terhadap masyarakat, secara nasional (asal negara) dan internasional. Terkadang, ada figur publik yang berprestasi, namun masih belum kuat dalam pengaruh ke nasional maupun internasional.
Dari tiga pertimbangan itu kemudian saya mencoba "menyeleksi" beberapa nama sampai akhirnya terdapat 11 figur publik yang berpotensi untuk hadir di Met Gala.
Pertama, Nadya Hutagalung. Jika mendengar dan membaca istilah model terutama peragawati, pikiran saya langsung mengarah kepada Nadya Hutagalung.
Memang, Nadya sudah bisa disebut sangat senior di kalangan peragawati di Indonesia. Namun, dirinya masih terlihat awet muda dan bugar. Ini yang membuatnya cocok untuk menjadi salah satu panutan dalam gaya hidup sehat untuk masyarakat zaman penuh penyakit ini.
Rekam jejak, prestasi, dan pengaruh, menurut saya sudah ada dalam diri Nadya Hutagalung. Cakupan kariernya pun sudah bukan lagi skala nasional, melainkan internasional.
Itu dapat dilihat dari jejaknya sebagai VJ "MTV Asia" dan juri di "Asia's Next Top Model". Nama terakhir adalah ajang pencarian bakat peragawati bergengsi se-Asia.