Kini, Conte sudah berstatus mantan pelatih Inter. Ia digantikan Simone Inzaghi yang merupakan mantan pelatih Lazio. Apakah Inzaghi adalah pilihan tepat Inter?
Pertanyaan itu sebenarnya berbalut kesangsian. Maklum, kiprah Inzaghi bersama Lazio masih cenderung sporadis. Terkadang bagus, terkadang tidak.
Jika dibandingkan Inter Milan dan proyek kebangkitan AC Milan, maka kiprah Inzaghi di Lazio hampir tidak beda jauh dengan Atalanta bersama Gian Piero Gasperini. Beruntung, potensi Inzaghi dipertemukan oleh ketertarikan Inter Milan yang berusaha mempertahankan semangat memburu gelar lagi di musim 2021/22.
Target realistisnya tentu mempertahankan scudetto.
Dalam kampanye awal, misi itu seperti masih berjalan sesuai rencana. Ini bisa dibuktikan dengan dua kemenangan Inter Milan di awal musim.
Pada laga pertama, Inter menang telak 4-0 atas Genoa. Memang, lawannya bukanlah tim kuat, tetapi kemenangan dengan skor telak sangat membantu pembangunan optimistis di kubu Inter.
Kemudian, di laga kedua, Inter berhasil menghempaskan perlawanan sengit Hellas Verona dengan skor 1-3. Jika hanya melihat hasil akhir, publik akan berpikir ini juga laga mudah. Tetapi, jika menonton pertandingannya, publik tidak bisa menutup mata, bahwa laga ini berjalan sengit.
Verona sebagai tuan rumah tidak tinggal diam. Mereka juga punya keberanian menyerang dan meneror pertahanan lawan. Mereka juga menggunakan taktik bertahan yang diterapkan Inter Milan, yaitu high pressing.
Lewat upaya itu, Verona sempat mencuri keunggulan akibat kesalahan koordinasi pemain belakang Inter. Skor 1-0 bahkan mampu dipertahankan sampai jeda turun minum.
Sebagai tim juara bertahan, Inter rupanya tahu apa yang harus dilakukan di awal babak kedua. Mereka harus mencetak gol penyeimbang kedudukan. Dan, itu berhasil dilakukan lewat gol Lautaro Martinez di menit 47.