Setelah kita dijejali dengan drama melankolis akibat kepensiunan Valentino Rossi, selang beberapa hari kemudian kita disuguhi drama menegangkan yang lagi-lagi juga berasal dari Yamaha. Namun, kali ini sorotannya bukan Rossi, melainkan mantan rekan duetnya di tim pabrikan Yamaha, Maverick Vinales.
Pebalap asal Spanyol yang merupakan pengganti Jorge Lorenzo di musim 2017 itu mencuri perhatian publik akibat tragedi di GP Styria (8/8). Balapan yang harus dilakukan dengan restart itu ternyata menjadi mimpi buruk bagi Vinales.
Pebalap bernomor 12 itu harus mengalami mesin mati saat akan dilakukan sesi putaran pemanasan. Vinales pun akhirnya harus masuk pit dan start dari pit.
Tidak seperti pebalap yang memulai balapan dari starting grid, yang artinya dapat langsung ngegas saat lampu merah padam. Pebalap yang start dari pit baru bisa ngegas ketika seluruh pebalap yang start dari lintasan utama sudah memasuki tikungan pertama.
Secara hitungan kasar, pebalap yang tertinggal satu tikungan dari lintasan lurus biasanya berjarak sekitar 4-5 detik atau malah lebih. Artinya, kalau pebalap harus tertinggal satu tikungan dan melintas dari pit yang lintasannya lebih sempit cenderung makin banyak waktu yang tertinggal.
Sebenarnya, Vinales perlahan sudah mulai bisa memangkas jarak dengan rombongan belakang. Namun, Vinales kemudian harus terkena hukuman Long Lap Penalty (LLP).
Hukuman itu yang membuat Vinales kembali tertinggal jauh dari pebalap lainnya. Sampai kemudian, Vinales ternyata memilih kembali ke pit di putaran akhir, alias tidak melahap garis finis.
Bisa dikatakan, itu adalah pemandangan yang unik. Namun, ternyata tidak hanya itu yang menjadi perhatian, melainkan aksinya dalam menggeber motor saat menuju paddock. Terlihat jelas kalau dia frustrasi.
Tetapi, fakta selanjutnya lebih mengerikan, karena ternyata Vinales melakukan tindakan konyol lainnya, yaitu membawa motornya melintasi trek lurus area start/finis dengan gigi 5. Tentu, ini adalah tindakan yang tidak wajar.
Pergantian gigi terutama di lintasan lurus sangat krusial untuk memaksimalkan akselerasi motor. Itulah kenapa, ketika motor melintasi trek lurus, terutama di area start/finis, maka motor harus berada di kecepatan maksimal dengan gigi 6.