Pertanyaan itu yang kemudian juga makin menguat ketika melakoni laga kedua melawan Chelsea di Emirates Stadium (22/8). Di laga ini, Arsenal harus mengakui keunggulan taktik dan kualitas skuad berdasarkan kombinasi pemain berpengalaman di derbi London dengan pemain muda dan pemain yang masih belum lama di EPL, seperti Kai Havertz, Timo Werner, Hakim Ziyech, hingga Edouard Mendy.
Bahkan, Chelsea juga ketambahan amunisi baru yang sangat berpengalaman bermain di EPL, Romelu Lukaku. Pemain inilah yang juga menjadi faktor pengejut dan penyulit asa Arsenal untuk menjawab keraguan publik di laga besar ini.
Golnya adalah pembuka keunggulan Chelsea yang kemudian seperti memberi tahu tentang apa kelemahan Arsenal di laga tersebut. Inilah yang kemudian melahirkan gol kedua yang dicetak Reece James dengan skema hampir mirip, yaitu pertahanan sisi kiri Arsenal kosong dan dapat dimasuki oleh James.
Lewat kekalahan beruntun di dua laga awal musim ini, Arsenal harus terdampar sementara di zona degradasi. Peluang mereka untuk segera menjauh dari zona itu sepertinya sulit, karena di pekan ketiga, mereka akan kembali menghadapi klub besar lainnya, Manchester City (28/8).
Artinya, jika Arsenal musim ini harus mengalami awalan yang buruk, itu tidak hanya karena faktor internalnya yang bermasalah. Faktor eksternal pun bisa disebut hadir untuk memperparah keadaan.
Arsenal harus menghadapi dua laga sulit secara beruntun dengan melewatkan kesempatan membangun mentalitas yang baik di laga pembuka. Inilah yang kemudian membuat ada masalah baru yang digemakan, yaitu pergantian manajer.
Jika berkaca pada Unai Emery yang nyatanya bisa kembali berprestasi di luar Arsenal, maka ada kemungkinan bahwa faktor yang membuat Arsenal sulit kembali menjadi tim tangguh di Inggris bukan hanya karena manajernya, tetapi yang lain juga.
Mengenai apa faktor yang lain itu, kita sulit mengetahuinya secara pasti. Hanya saja, kita bisa memprediksi bahwa seandainya ada manajer baru yang datang ke Emirates Stadium, dia juga akan menghadapi masalah yang sama.
Masalah yang mungkin akan selalu muncul pasca musim pertama tim berjuluk The Gunners ini bersama manajernya. Jika seandainya yang akan menghadapinya adalah Antonio Conte--berdasarkan isu yang sudah beredar, apakah dia dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dan memecahkan kebuntuan Arsenal untuk berprestasi?