Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Hasil MotoGP Austria 2021: Sang Raja Taktik Kalah dari Orang Ngeyel

16 Agustus 2021   00:06 Diperbarui: 17 Agustus 2021   16:42 3048
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marquez crash, seperti di balapan basah Prancis. Sumber: Motogp/Trans7 

Berselang sepekan (15/8), Sirkuit Red Bull Ring kembali menggelar balapan seri ke-11 MotoGP 2021. Jika sebelumnya bertajuk GP Styria (8/8), maka kali ini balapannya bertajuk GP Austria.

Peraih pole position di Styria, Jorge Martin, kembali menjadi yang tercepat di kualifikasi. Dia pun memecahkan rekor tercepat untuk sirkuit yang merupakan kandang KTM.

Pengisi baris pertama juga hampir mirip, Martin, Fabio Quartararo, dan Francesco Bagnaia. Hanya bertukar tempat antara Quartararo dengan Bagnaia di seri sebelumnya.

Balapan pun terlihat hampir mirip dengan Styria yang menyajikan pertarungan sengit antara Martin dan Bagnaia. Bagnaia yang merupakan pembalap Ducati Lenovo terlihat ingin membalas kegagalannya di Styria pasca restart.

Persaingan kemudian dimenangkan oleh Bagnaia yang kemudian secara konsisten memimpin balapan. Disusul oleh Martin, Johann Zarco, Marc Marquez, Quartararo.

Kemenangan Martin di Styria tidak hanya memacu motivasi bagi Bagnaia, namun juga Zarco. Dia adalah rekan setim Martin yang juga merupakan pengisi posisi kedua di klasemen sementara musim ini.

Pembalap Red Bull KTM, Brad Binder, sukses memenangkan MotoGP Austria (15/8). Sumber: Motogp.com
Pembalap Red Bull KTM, Brad Binder, sukses memenangkan MotoGP Austria (15/8). Sumber: Motogp.com

Duel Zarco dan Martin tak terhindarkan, yang kemudian dapat dimenangkan oleh Zarco. Marquez kemudian memanfaatkan pertarungan sesama pembalap Pramac Ducati itu untuk terus merapatkan jarak.

Pembalap andalan Repsol Honda itu kemudian berhasil merebut posisi Zarco yang terlihat kesulitan dalam pengereman dan memasuki tikungan lambat. Meski begitu, posisi kedua Marc kembali direbut Martin di putaran keempat.

Saat itulah, Fabio Quartararo secara "diam-diam" mendekati rombongan terdepan. Dia terus menjaga jarak ideal untuk melihat momentum, mengingat para pembalap terdepan mulai saling menyalip.

Balapan berlangsung ketat sejak awal. Sumber: Motogp/Trans7
Balapan berlangsung ketat sejak awal. Sumber: Motogp/Trans7

Marc Marquez, Jorge Martin, dan Johann Zarco terus bertukar tempat. Imbasnya, duo Pramac melakukan kesalahan secara bergantian dan membuat Marc Marquez dan Quartararo mengisi posisi tiga besar.

Pertarungan memperebutkan posisi kedua membuat Bagnaia akhirnya mampu melebarkan jarak. Quartararo kemudian berhasil menguasai posisi kedua saat balapan memasuki putaran keenam.

Hanya saja, usaha Bagnaia menjauhkan jarak kembali gagal ketika Quartararo berhasil mendekat di putaran selanjutnya. Seperti yang sudah kita ketahui, Ducati bisa menghadang serangan Yamaha dengan kecepatan saat gas penuh, sedangkan Quartararo mengandalkan kemampuan memasuki tikungan.

Itulah yang kemudian sempat membawa Quartararo untuk pertama kalinya membawa Yamaha memimpin balapan di Austria. Namun, hanya bertahan satu putaran, posisi pertama kembali direbut Bagnaia dengan memanfaatkan Quartararo yang melakukan kesalahan.

Quartararo terlihat mampu bersaing dengan Ducati dan Honda. Sumber: Motogp/Trans7
Quartararo terlihat mampu bersaing dengan Ducati dan Honda. Sumber: Motogp/Trans7

Semenjak itu, Bagnaia berusaha keras membuat jarak, sedangkan Quartararo harus berusaha keras menahan laju Marc Marquez. Dalam duel antara Yamaha dengan Honda ini, pihak Quartararo sebenarnya diunggulkan dengan pemilihan ban.

Quartararo menggunakan ban Hard untuk depan dan Medium untuk belakang. Berbeda dengan Marc yang menggunakan Soft di belakang. Artinya, ada kemungkinan Marc akan kalah daya tahan pada ban.

Namun, kenyataannya tidak demikian Marc tetap mampu menjaga jarak rapat dengan Quartararo. Di sisi lain Bagnaia terus mencoba menjaga jarak 0.5 detik. Jarak yang kemudian kembali tergerus di sektor tikungan cepat yang hanya dipisahkan 0.3 detik.

Ketika Quartararo sedang berjuang mengejar Bagnaia saat balapan tersisa 10 putaran lagi, justru ada pembalap yang jatuh, dan itu adalah Johann Zarco! Kecelakaan Zarco seketika mengubah daftar pengisi klasemen sementara.

Zarco malah crash. Sumber: Motogp/Trans7
Zarco malah crash. Sumber: Motogp/Trans7

Bagnaia yang masih memimpin balapan untuk sementara mengambil alih posisi kedua dengan poin 139. Poin Zarco juga disamai oleh Joan Mir dengan 132 poin. Ini karena Mir saat balapan sementara berada di posisi kelima.

Pihak yang makin diuntungkan dengan kecelakaan Zarco adalah Quartararo. Pembalap pengguna nomor 20 ini sementara berpotensi meraih 192 poin seandainya tetap di posisi kedua sampai finis.

Namun, usaha Quartararo untuk bertahan di posisi kedua harus sirna ketika Marquez sukses menyalip di putaran selanjutnya. Perubahan itu juga seketika mengubah catatan jarak antarpembalap.

Jarak Bagnaia dengan Marc sekitar 0.3 detik dan jarak antara Marc dengan Quartararo sekitar 0.4 detik. Dan alih-alih jarak antara Bagnaia dengan Marc melebar, justru keduanya semakin dekat, hingga pada sisa 7 putaran Marc sukses menyalip Bagnaia.

Adu kencang Bagnaia dan Marquez di lintasan lurus. Sumber: Motogp/Trans7
Adu kencang Bagnaia dan Marquez di lintasan lurus. Sumber: Motogp/Trans7

Pertarungan memperebutkan podium juara pun terlihat sengit, karena Bagnaia terus berjuang mempertahankan asa untuk memberi kemenangan kepada pabrikan Ducati seperti yang dilakukan Andrea Iannone, Jorge Lorenzo, dan tentu saja penguasa Red Bull Ring, Andrea Dovizioso.

Namun, ketika balapan tersisa tiga putaran lagi, hujan datang makin deras. Ini membuat beberapa pembalap terdepan kemudian memutuskan untuk mengganti motor dengan ban untuk balapan hujan.

Itu adalah pemandangan yang membuat penonton terkejut dan bingung. Dua reaksi itu muncul karena balapan tersisa tiga putaran saja dan sebenarnya jarak antara beberapa pembalap terdepan dengan pembalap di belakang sangat jauh.

Itu bisa dilihat saat balapan masih menyisakan 7 putaran. Saat itu saja, jarak antara Quartararo yang berada di posisi ketiga dengan Jorge Martin sudah mencapai 2.2 detik.

Memang benar, ketika hujan semakin deras, Brad Binder saja yang awalnya tertinggal jauh dengan Marc Marquez dan lainnya ternyata mampu berada di belakang Joan Mir. Namun, saat para pembalap di depan pembalap asal Afrika Selatan itu memutuskan masuk ke pit, Binder memilih tetap bertahan di lintasan.

Momen terpisahnya Binder (kanan) dari rombongan terdepan yang memilih berbelok menuju pit. Sumber: Motogp/Trans7
Momen terpisahnya Binder (kanan) dari rombongan terdepan yang memilih berbelok menuju pit. Sumber: Motogp/Trans7

Di sinilah muncul dilematis, apakah keputusan Binder lebih benar, atau keputusan Marc Marquez yang benar. Bisa disebut keputusan Marc Marquez, karena dialah yang memimpin rombongan masuk ke pit.

Artinya, perjudian itu antara Binder dengan Marc Marquez. Antara sosok yang ngeyel tetap membalap di lintasan basah dengan ban untuk balapan kering dengan sosok yang jago dalam menghadapi balapan basah dan flag to flag--mengganti motor di tengah balapan.

Pemandangan pun kian menarik ketika melihat ada dua rombongan yang berbeda dalam mengambil keputusan. Ada rombongan berganti motor yang berisi Marquez, Bagnaia, Martin, Quartararo, dan Mir.

Pembalap terdepan memilih berganti motor dengan ban untuk balapan basah. Sumber: Motogp/Trans7
Pembalap terdepan memilih berganti motor dengan ban untuk balapan basah. Sumber: Motogp/Trans7

Rombongan yang tetap di lintasan adalah Binder, Aleix Espargaro, Takaaki Nakagami, Valentino Rossi, Luca Marini, Iker Lecuona, Alex Marquez, Pol Espargaro, Danilo Petrucci, Cal Crutchlow, Jack Miller, dan Alex Rins.

Ketika satu putaran yang menegangkan terlalui, jarak antara Binder dengan Espargaro adalah 7.7 detik. Itu berpotensi makin melebar, karena semua pembalap makin kesulitan menguasai keadaan.

Saat balapan menyisakan 2 putaran saja, justru Marc Marquez mengalami kesialan dengan tergelincir. Dia pun gagal memperbaiki posisi, karena jarak terdekat dari pembalap yang berganti motor dengan Binder adalah 32.3 detik, dan itu adalah Bagnaia.

Marquez crash, seperti di balapan basah Prancis. Sumber: Motogp/Trans7 
Marquez crash, seperti di balapan basah Prancis. Sumber: Motogp/Trans7 

Namun, bisa dikatakan perhitungan rombongan yang berganti motor dengan ban basah adalah tepat. Itu karena, semua pembalap yang mengganti motor berhasil menyusul dan menyalip para pembalap ngeyel, termasuk Valentino Rossi yang mendapatkan teriakan dukungan dari para pendukungnya akibat posisinya yang sempat berada di zona podium.

Hanya saja, mimpi melihat Rossi kembali menjejakkan kaki di podium sirna, karena Bagnaia, Martin, dan Mir, sukses mengisi posisi empat besar saat finis. Bahkan, Rossi harus rela digusur oleh Quartararo yang "berhasil" mengamankan posisi ketujuh, di belakang dua pembalap ngeyel lainnya, Luca Marini dan Iker Lecuona.

Pengisi podium MotoGP Austria 2021. Sumber: Twitter.com/MotoGP
Pengisi podium MotoGP Austria 2021. Sumber: Twitter.com/MotoGP

Hasil akhir, Brad Binder juara, Bagnaia kedua, dan Martin kembali menjejak podium ketiganya dalam tujuh balapan yang ia lakoni dengan rincian dua kali posisi ketiga dan sekali menang. Sedangkan, Marc Marquez harus puas finis di posisi ke-15.

Masih lumayan untung mendapatkan satu poin dibandingkan Pol Espargaro dan Crutchlow. Mereka bertahan dengan motor yang sama, namun tetap gagal finis lebih baik.

Namun, balapan unik ini bisa dikatakan menguntungkan bagi sebagian pembalap yang memutuskan bertahan di lintasan. Nama pertama tentu Binder. Kemenangan ini adalah yang kedua baginya setelah musim lalu di MotoGP Brno Ceko.

Usaha keras Binder capai garis finis dengan ban untuk balapan kering di lintasan yang sudah digenangi air hujan. Sumber: Motogp/Trans7
Usaha keras Binder capai garis finis dengan ban untuk balapan kering di lintasan yang sudah digenangi air hujan. Sumber: Motogp/Trans7

Setelah itu, ada pembalap yang mungkin masih perlu bermimpi untuk dapat finis di lima besar, yaitu Luca Marini. Dengan keputusannya bertahan, dia berhasil finis kelima yang merupakan posisi terbaiknya selama menjalani musim perdananya di MotoGP.

Kemudian, ada Iker Lecuona yang sukses finis keenam. Ini adalah posisi terbaiknya dibandingkan balapan sebelumnya yang hanya berada di posisi ke-15. Ini juga lebih baik dibanding finis kesembilan di Prancis (16/5), yang juga dalam balapan basah.

Nama terakhir, tentu adalah sang legenda hidup, Valentino Rossi. Finis kedelapan adalah pencapaian terbaiknya di musim ini bersama Yamaha Petronas SRT.

Rossi mendapatkan sapaan hangat para pembalap dan penggemar di tribun seusai balapan. Sumber: Motogp/Trans7
Rossi mendapatkan sapaan hangat para pembalap dan penggemar di tribun seusai balapan. Sumber: Motogp/Trans7

Posisi terbaik yang ia raih sebelumnya adalah finis ke-10 di Mugello (30/5). Dengan pencapaian di Austria ini, setidaknya Rossi punya momen yang tepat untuk mendapatkan ucapan hangat dari para pembalap yang pasti juga merupakan penggemarnya, serta para pendukung sang raja MotoGP yang berhasil menguningkan tribun Red Bull Ring.

Baca juga: MotoGP 2021, Awal dan Akhir Valentino Rossi

Jadi, balapan ini tidak hanya menjadi pesta Binder, tapi juga pesta bagi para pembalap ngeyel lainnya. Termasuk, Valentino Rossi yang sudah mulai mengakui kehebatan pembalap muda dan kemajuan motor MotoGP era sekarang.

Semoga, kita masih mendapatkan pemandangan-pemandangan menarik di musim ini, yang merupakan musim terakhir berkiprahnya sang pembalap terbaik yang pernah dimiliki MotoGP. VALENTINO ROSSI.

Grazie, Vale! Sumber: Motogp/Trans7
Grazie, Vale! Sumber: Motogp/Trans7

Malang, 15 Agustus 2021
Deddy Husein S.

Terkait: Motogp.com
Baca juga: Ducati Diselamatkan Tim Satelit dan Rookie
Tersemat: Kompasiana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun