Artinya, perjudian itu antara Binder dengan Marc Marquez. Antara sosok yang ngeyel tetap membalap di lintasan basah dengan ban untuk balapan kering dengan sosok yang jago dalam menghadapi balapan basah dan flag to flag--mengganti motor di tengah balapan.
Pemandangan pun kian menarik ketika melihat ada dua rombongan yang berbeda dalam mengambil keputusan. Ada rombongan berganti motor yang berisi Marquez, Bagnaia, Martin, Quartararo, dan Mir.
Rombongan yang tetap di lintasan adalah Binder, Aleix Espargaro, Takaaki Nakagami, Valentino Rossi, Luca Marini, Iker Lecuona, Alex Marquez, Pol Espargaro, Danilo Petrucci, Cal Crutchlow, Jack Miller, dan Alex Rins.
Ketika satu putaran yang menegangkan terlalui, jarak antara Binder dengan Espargaro adalah 7.7 detik. Itu berpotensi makin melebar, karena semua pembalap makin kesulitan menguasai keadaan.
Saat balapan menyisakan 2 putaran saja, justru Marc Marquez mengalami kesialan dengan tergelincir. Dia pun gagal memperbaiki posisi, karena jarak terdekat dari pembalap yang berganti motor dengan Binder adalah 32.3 detik, dan itu adalah Bagnaia.
Namun, bisa dikatakan perhitungan rombongan yang berganti motor dengan ban basah adalah tepat. Itu karena, semua pembalap yang mengganti motor berhasil menyusul dan menyalip para pembalap ngeyel, termasuk Valentino Rossi yang mendapatkan teriakan dukungan dari para pendukungnya akibat posisinya yang sempat berada di zona podium.
Hanya saja, mimpi melihat Rossi kembali menjejakkan kaki di podium sirna, karena Bagnaia, Martin, dan Mir, sukses mengisi posisi empat besar saat finis. Bahkan, Rossi harus rela digusur oleh Quartararo yang "berhasil" mengamankan posisi ketujuh, di belakang dua pembalap ngeyel lainnya, Luca Marini dan Iker Lecuona.
Hasil akhir, Brad Binder juara, Bagnaia kedua, dan Martin kembali menjejak podium ketiganya dalam tujuh balapan yang ia lakoni dengan rincian dua kali posisi ketiga dan sekali menang. Sedangkan, Marc Marquez harus puas finis di posisi ke-15.