Bukayo Saka (Pemain Tengah/19 Tahun)
![Saka sangat merepotkan lini belakang lawan. Sumber: AFP/Pool/Laurence Griffiths/via Tribunnews.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/07/14/chiellini-bukayo-saka-afp-pool-laurence-griffiths-via-tribunnews-60eeb90206310e6e485d8cc2.jpg?t=o&v=555)
Bahkan, Giorgio Chiellini menjadi saksi atas keberanian Saka dalam mengeluarkan keterampilannya. Tidak mengherankan kalau Gareth Southgate gagal menyembunyikan rasa kagumnya kepada Saka dengan menempatkannya sebagai penendang terakhir di babak adu penalti melawan Italia di final.
Itu bisa menjadi petanda, bahwa Southgate mengakui kualitas Saka dengan melupakan usianya. Usia muda dan menjadi tumpuan di tim utama, sangat mencerminkan identitas Arsenal sebagai klub yang menaunginya.
Saka memang masih diprediksi akan bertahan lama di Arsenal. Tetapi, kita tidak pernah tahu masa depan dan masa kejayaan Saka ada di mana.
Federico Chiesa (Penyerang Sayap/23 Tahun)
![Chiesa tampil memukau di Euro 2020, meski sering dimainkan di babak kedua. Sumber: AFP/Carl Recine/via Kompas.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/07/14/60e4be9e43410-afp-carl-recine-via-kompas-60eeb95f06310e2112607812.jpg?t=o&v=555)
Hanya saja, faktor kebugaran bisa menjadi perhatian besar bagi mereka yang ingin melihat Chiesa terus bermain maksimal sepanjang laga. Ini sebenarnya juga terjadi di Juventus. Chiesa tidak pernah benar-benar berada di tim utama dalam satu musim.
Namun, melihat usianya yang masih muda, tentu ada peluang bagi Chiesa untuk mengelola daya tahan tubuhnya, terutama kakinya. Dia harus menghindarkan dirinya dari julukan "si manusia kaca".
Alexander Isak (Penyerang Sayap/21 Tahun)
![Isak tampil cukup bagus di lini depan Swedia. Sumber: Getty Images/via Goal.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/07/14/alexander-isak-sweden-euro-2020-93onp7lglts7zrom62yccqfd-getty-images-via-goal-com-60eeba7a06310e60e15c38e2.jpg?t=o&v=555)