Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Komoditas Panas dari Lahan Copa America 2021

14 Juli 2021   17:17 Diperbarui: 16 Juli 2021   15:33 757
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Argentina menjadi tim yang membawa banyak pemain muda potensial di Copa America 2021. Sumber: AFP/Nelson Almeida/via Kompas.com

Copa America 2021 sudah berakhir dan memuaskan dahaga juara 28 tahun dari Argentina. Artinya, ini adalah pesta bagi publik Argentina.

Semua mata pun tertuju pada Argentina. Semua orang membicarakan Lionel Messi, Angel Di Maria, Emiliano Martinez, Rodrigo De Paul, hingga Lionel Scaloni yang merupakan pelatih termuda yang berhasil menjuarai turnamen tertinggi di Amerika Selatan.

Argentina juga patut disorot, karena di sini banyak pemain muda yang mengisi skuad utama. Begitu juga dengan Brasil sebagai runner-up yang sebenarnya punya banyak pemain berkualitas.

Hanya saja, turnamen ini bukan hanya panggungnya para pemain Argentina dan Brasil. Ini adalah panggungnya semua pemain Amerika Selatan.

Itulah yang kemudian, lewat artikel ini, ada 11 pemain yang "diseleksi" untuk masuk ke dalam daftar komoditas panas di bursa transfer pemain dari alumnus Copa America 2021. Siapa saja mereka?

Emiliano Martinez (28 tahun)

Messi sebut Emi Martinez sebagai 'Fenomenal'. Sumber: AFP/Evaristo Sa/via Kompas.com
Messi sebut Emi Martinez sebagai 'Fenomenal'. Sumber: AFP/Evaristo Sa/via Kompas.com
Pemain pertama yang perlu dimasukkan di sini adalah pemain yang mengisi pos penjaga gawang. Selama gelaran Copa America 2021, bisa dikatakan tidak banyak tim yang berani mengandalkan penjaga gawang muda selain Argentina dan Brasil.

Namun, Martinez sepertinya berhasil mencuri panggung yang awalnya mungkin akan ditempati oleh Ederson Moraes. Kiper asal Brasil yang memperkuat Manchester City memang seperti sengaja diberi jatah bermain di Copa America 2021 oleh Tite.

Hanya saja, Martinez berhasil mencuri perhatian publik lewat penampilan gemilangnya, terutama ketika berhasil menyingkirkan Kolombia lewat babak adu penalti. Beruntungnya, dia berhasil mempertahankan performanya di final.

Gelar kiper terbaik turnamen pun dia raih. Ini bisa menjadi bukti bahwa dia pantas untuk dijadikan rebutan oleh banyak klub besar di bursa transfer.

Aston Villa sebagai klub Martinez diprediksi akan sibuk menyeleksi banyak proposal penawaran untuk kiper yang mencatatkan cleansheet terbanyak kedua setelah Ederson. Kira-kira tim manakah yang harus merekrut Martinez?

Inter Milan seharusnya perlu memburu jasa Martinez, mengingat usia Samir Handanovic sudah tidak lagi muda. Memangnya, mau sampai kapan Inter terus mengandalkan Handanovic?

Harga transfer Martinez juga pasti lebih murah dibandingkan kiper hebat lainnya. Ini jelas patut diperhitungkan Inter yang sedang punya masalah di finansial.

Selain Inter, kemungkinan ada Tottenham Hotspur yang sepertinya perlu berpikir tentang siapa pengganti Hugo Lloris di bawah mistar. Faktor usia dan kegagalannya di Euro 2020, tentu bisa saja memengaruhi permainannya di kemudian hari.

Ini seperti Julio Cesar yang langsung menurun performanya pasca semifinal Piala Dunia 2014. Artinya, rekam jejak selama bermain di timnas juga bisa memengaruhi mentalitas bermain seseorang ketika di level klub.

Memang, dua hal itu berada di situasi yang berbeda. Tetapi, siapa yang bisa mengukur kedalaman psikologis seseorang?

Yerry Mina (26 tahun)

Yerry Mina menjadi andalan di lini belakang Kolombia. Sumber: AFP/via Mediaindonesia.com
Yerry Mina menjadi andalan di lini belakang Kolombia. Sumber: AFP/via Mediaindonesia.com
Nama kedua diisi oleh salah seorang bek tengah. Yerry Mina bukanlah pemain yang baru diperbincangkan saat Copa America 2021. Dia sudah menjadi perhatian publik ketika berhasil membuat Barcelona tertarik merekrutnya.

Pemain Timnas Kolombia ini memang terlihat belum mampu beradaptasi di Camp Nou. Itu yang kemudian membuatnya harus pergi ke Goodison Park.

Pilihannya membela Everton, bisa dikatakan tepat. Di situlah, dia mulai menemukan kembali kepercayaan dirinya dan mulai mematangkan permainannya.

Selama gelaran Copa America 2021, dia juga menjadi salah satu pemain yang penting untuk membawa Kolombia menjejakkan kaki sampai semifinal. Dia hanya harus kalah dari Ederson dan Martinez dalam beradu kualitas dan mentalitas.

Karena, saat ini dia masih bermain di klub sekelas Everton yang juga sudah ditinggal pergi oleh Carlo Ancelotti. Maka, ada peluang baginya untuk kembali bermain di klub besar. Arsenal, Spurs, bahkan Real Madrid dan Bayern Munchen juga bisa mempertimbangkan Mina.

Davinson Sanchez (25 tahun)

Davinson Sanchez duet Mina di lini belakang Timnas Kolombia. Sumber: via Liputan6.com
Davinson Sanchez duet Mina di lini belakang Timnas Kolombia. Sumber: via Liputan6.com
Ini adalah kompatriot Mina dan duet Mina di lini belakang Kolombia. Saat ini dia sudah membela salah satu klub besar di Premier League seperti Tottenham Hotspur.

Namun, peluangnya untuk membela klub yang lebih besar dari Spurs juga tidak kecil. Dia bisa menjadi pertimbangan bagi klub lain yang ingin mempunyai bek tangguh dan masih muda seperti Sanchez.

Saat ini--ketika tulisan ini dibuat, Sanchez dikabarkan menjadi bagian dari kesepakatan transfer antara Spurs dengan Sevilla. Spurs menginginkan Kounde, dan Sevilla ingin langsung ada pengganti Kounde. Dia adalah Sanchez.

Kabar ini ditulis oleh Tribal Football, dan tautannya ada di akhir tulisan.

Renan Lodi (23 tahun)

Renan Lodi tampil baik di Copa America 2021. Sumber: Reuters/Ricardo Moraes/via CNNIndonesia.com
Renan Lodi tampil baik di Copa America 2021. Sumber: Reuters/Ricardo Moraes/via CNNIndonesia.com
Pemain muda asal Brasil ini sudah membela Atletico Madrid. Dengan penampilannya di Copa America 2021, ada potensi bagi klub lain untuk mencoba membujuknya keluar dari Wanda Metropolitano.

Sama seperti Davinson, Lodi sudah pasti akan dipagari dengan banderol tinggi untuk mencegahnya dapat pindah ke klub lain dengan mudah.

Sejauh ini, klub yang mungkin mencoba mengawasinya adalah Inter Milan dan Barcelona. Dua klub ini bisa saja membutuhkan bek kiri, mengingat keduanya bisa dikatakan tidak punya kedalaman skuad di posisi tersebut.

Inter Milan mengarungi musim 2020/21 tidak dengan bek kiri murni. Sedangkan Barcelona, hanya terus mengandalkan Jordi Alba yang tentu akan segera mendekati usia senjanya.

Wilmar Barrios (27 tahun)

Barrios sulit ditembus oleh penyerang-penyerang lawan. Sumber: AFP/Evaristo Sa/via Tribunnews.com
Barrios sulit ditembus oleh penyerang-penyerang lawan. Sumber: AFP/Evaristo Sa/via Tribunnews.com
Setelah membahas tiga bek, kini kita perlu melangkah ke lini tengah. Di sini ada nama Barrios yang merupakan kompatriot Mina dan Davinson Sanchez.

Dia bertipe gelandang bertahan yang tugasnya bersih-bersih dari serangan lawan. Keterampilan individunya juga bisa dibilang mumpuni.

Saat ini dia membela Zenit St. Petersburg. Klub asal Rusia ini bisa saja harus menghadapi pengajuan proposal dari klub Eropa yang lebih besar seperti Bayern Munchen, Juventus, dan Manchester United.

Tiga klub ini bisa dikatakan minim pemain petarung di lini tengah. Suatu hal yang bisa dikatakan sangat penting untuk dapat menjuarai kompetisi yang sengit. Itulah yang sebenarnya juga menjadi salah satu kunci krusial bagi Chelsea yang menjuarai Liga Champions 2020/21.

Mereka punya pemain tengah yang mampu menetralisir serangan lawan. Dan itu dilakukan N'Golo Kante sebagai gelandang bertahan. Di sinilah Barrios bisa berperan penting.

Ayrton Preciado (26 tahun)

Ayrton Preciado menjadi andalan Ekuador. Sumber: via Mexico.as.com
Ayrton Preciado menjadi andalan Ekuador. Sumber: via Mexico.as.com
Pemain tengah asal Ekuador ini bisa menjadi salah satu pemain tengah yang patut diperhatikan. Permainannya sangat eksplosif dan mampu menguasai bola dengan baik.

Saat ini, dia bermain di Liga MX, Meksiko. Usianya yang masih tergolong muda, masih punya kesempatan untuk bermain di Eropa. Klub-klub papan tengah di Spanyol atau Prancis kemungkinan membutuhkan pemain tengah yang punya determinasi tinggi sepertinya.

Dia masih bisa menyusul dua rekannya bermain di Eropa. Seperti, Angelo Preciado yang membela Genk (Belgia), dan Pervis Estupinan yang membela Villarreal (Spanyol).

Lucas Paqueta (23 tahun)

Paqueta (kanan) berkontribusi besar bagi kelolosan Brasil ke final Copa America 2021. Sumber: AFP/Douglas Magno/via Kompas.com
Paqueta (kanan) berkontribusi besar bagi kelolosan Brasil ke final Copa America 2021. Sumber: AFP/Douglas Magno/via Kompas.com
Pemain tengah asal Brasil ini bisa dikatakan berhasil menjadikan Copa America 2021 sebagai panggung pembuktian diri. Ini seperti menjawab keraguan atas kualitasnya setelah dianggap kurang memuaskan dalam membela AC Milan.

Kini, dia sedang menjadi pemain Olympique Lyon (Prancis). Ada potensi baginya untuk bisa membela klub besar lain, walaupun akan lebih bijak kalau dia dapat bertahan sampai 2022.

Karena, Brasil tentu perlu kematangan kariernya di level klub untuk dapat dimanfaatkan di Piala Dunia 2022. Jika dia harus berpindah klub lagi, ada potensi buruk baginya untuk kembali beradaptasi dan mengubah ritme kepercayaan dirinya.

Rodrigo De Paul (27 tahun)

De Paul (kanan) tampil oke di Copa America 2021. Sumber: AFP/Nelson Almeida/via Tribunnews.com
De Paul (kanan) tampil oke di Copa America 2021. Sumber: AFP/Nelson Almeida/via Tribunnews.com
Pemain lini tengah lainnya adalah De Paul. Pemain ini menjadi pemain kunci di lini tengah Argentina selain Leandro Paredes dan Lo Celso.

Dia tidak hanya mengandalkan determinasi, tapi juga keterampilan individu. Daya jelajahnya juga patut diacungi jempol, karena selalu mengisi ruang-ruang kosong saat bertahan maupun saat timnya menyerang.

Saat ini, dia sudah dipastikan berganti klub dari Udinese menuju Atletico Madrid. Artinya, dia akan bertemu dengan rekan senegaranya, Angel Correa.

Patut dinantikan sepak terjang De Paul di La Liga. Apakah dia bisa menghentikan Lionel Messi di Barcelona, seperti tugasnya menghentikan Neymar di Brasil?

Everton Sousa Soares (25 tahun)

Everton diandalkan Brasil di Copa America 2019 dan kembali tampil di Copa America 2021. Sumber: Reuters/Edgard Garrido/via Tempo.co
Everton diandalkan Brasil di Copa America 2019 dan kembali tampil di Copa America 2021. Sumber: Reuters/Edgard Garrido/via Tempo.co
Pemain ini sebenarnya melejit kala Copa America 2019. Namun, di Copa America 2021, dia masih lumayan memberikan pengaruh terhadap lini serang Brasil.

Saat ini--ketika tulisan ini dibuat, dia membela SL Benfica (Portugal). Dengan usia yang masih muda, dia diprediksi dapat keluar dari Portugal dan mencoba peruntungan di liga lain.

Premier League, La Liga, dan Serie A tentu akan terbuka untuk menampungnya. Entah, klub mana yang dapat memaksimalkan kualitas Everton. Mungkinkah klub itu juga bernama Everton?

Luis Diaz (24 tahun)

Kolombia patut bersyukur dengan penampilan cemerlang Diaz (kanan). Sumber: AFP/Evaristo Sa/via Tribunnews.com
Kolombia patut bersyukur dengan penampilan cemerlang Diaz (kanan). Sumber: AFP/Evaristo Sa/via Tribunnews.com
Semua orang pasti menunggu nama ini keluar. Karena, memang dia adalah pemain yang sangat banyak diperbincangkan selain Messi, Neymar, dan Emi Martinez.

Bahkan, namanya bisa dikatakan melejit melebihi nama pemain lain yang sudah dinantikan performa gemilang akibat jejak karier di klub.

Namun, sebenarnya Luis Diaz juga sudah berada di daratan Eropa, tepatnya di Portugal. Dia saat ini membela FC Porto.

Memang, masih sekelas Porto. Tapi, mengingat mereka adalah klub yang mampu menyingkirkan Juventus di babak 16 besar Liga Champions 2020/21, maka klub ini juga sebenarnya cukup untuk memanggungkan nama Diaz di Eropa.

Hanya saja, melihat permainannya di Copa America 2021 yang sangat gemilang, tentu akan banyak klub besar yang tergoda untuk merekrutnya. Diaz pun diprediksi tidak akan puas hanya membela Porto.

Ke klub manakah pelabuhan baru Diaz?

Lautaro Martinez (23 tahun)

Lautaro (22) mampu menjawab kepercayaan Scaloni. Sumber: AFP/Nelson Almeida/via Kompas.com
Lautaro (22) mampu menjawab kepercayaan Scaloni. Sumber: AFP/Nelson Almeida/via Kompas.com
Nama yang kesebelas tentu Lautaro Martinez. Jumlah 3 golnya sudah cukup untuk menunjukkan bahwa dia pantas menjadi penyerang utama Argentina.

Dengan usia yang masih muda dan sudah dipercaya menjadi bagian dari tim utama timnas, maka ada potensi besar baginya untuk terus mengembangkan jejak kariernya di level klub. Memang, saat ini dia sudah ada di tempat yang tepat.

Inter Milan sejauh ini bisa disebut sebagai tempat yang tepat. Klub ini juga punya kecocokan dengan pemain asal Argentina.

Pemain seperti Diego Milito dan Mauro Icardi adalah contohnya. Maka, Lautaro seharusnya bisa bertahan lama di Inter. Inter pun sebaiknya bisa memagari Lautaro dengan banderol tinggi.

Mereka masih sangat membutuhkan Lautaro untuk dapat menjadi tandem solid dengan Romelu Lukaku di depan. Tetapi, siapa yang tahu masa depan?

Dari 11 pemain itu, memang tidak semuanya akan segera pindah klub. Tetapi, 11 pemain itu bisa menjadi contoh bahwa turnamen seperti Copa America bisa melahirkan komoditas panas di bursa transfer pemain.

Tinggal kita tunggu saja, siapa yang akan berganti kostum dan berpindah kandang. Dan, siapa yang akan semakin meningkat pendapatannya dan banderol tebusannya.

Malang, 13-14 Juli 2021
Deddy Husein S.

Terkait: Bolacom, Kompas.com, Detik.com, Barcablaugranes.com, Tribalfootball.com, Ligaolahraga.com, Indosport.com, Tempo.co, Transfermarkt.co.id, Tribunnews.com 1, iNews.id, Tempo.co, Tribunnews.com 2.
Baca juga: Kesamaan antara Euro 2020 dengan Copa America 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun