Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Kesamaan-kesamaan Euro 2020 dengan Copa America 2021

12 Juli 2021   15:41 Diperbarui: 13 Juli 2021   17:58 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Skuad Inggris ini minimal bisa bertahan sampai Euro 2024. Sumber: @UEFA/Alex Morton/via Kompas.com

Pemandangan sebelum semifinal antara Inggris vs Denmark. Sumber: AFP/Niklas Hallen via Kompas.com
Pemandangan sebelum semifinal antara Inggris vs Denmark. Sumber: AFP/Niklas Hallen via Kompas.com
Jika itu yang terlihat di Euro 2020, maka di Copa America 2021, kita masih melihat pertandingan yang digelar seperti laga-laga di level klub saat masa awal mereka berupaya bangkit dari pandemi. Bahkan, sebenarnya, di beberapa negara di Eropa juga belum semuanya membolehkan suporter hadir di tribun.

Hanya saja, ketika Euro 2020 digelar, seolah-olah mereka seperti memang disengaja untuk boleh datang. Sekilas, kita seperti diajak berpikir tentang pentingnya mendukung tim nasional daripada klub.

Baca juga: Empat Tim yang Patut Diperhatikan di Euro 2020

Sedangkan, di Copa America 2021, para pelakunya awalnya masih diselimuti pertentangan. Tidak sedikit yang ragu untuk berpartisipasi. Termasuk para pemain Brasil yang awalnya ingin menolak bermain di Copa America 2021.

Namun, akhirnya seperti yang kita tahu, Copa America 2021 berhasil menyusul Euro 2020 untuk digelar. Bahkan, dengan 10 kontestannya, mereka sudah lebih dulu menggelar laga puncak turnamennya.

Baca juga: Copa America 2021, Sedikit Kontestan tapi Banyak Cerita

Kemudian, jika kita melihat berbagai macam perbedaan antara Euro 2020 dengan Copa America 2021, sebenarnya di antara perbedaan itu juga ada beberapa kesamaan. Apa saja?

Pertama, pertarungan sengit antara tim non-unggulan melawan tim unggulan. Di Copa America 2021, ada kuda hitam bernama Peru. Mereka memang finalis Copa America 2019, namun di turnamen ini mereka masih menjadi kuda hitam.

Kemudian, di Euro 2020, ada tim non-unggulan yang sebenarnya jauh dari prediksi sebelum turnamen ini digelar. Tim itu bukan Turki, Austria, atau Wales, melainkan Denmark.

Denmark malah berhasil melaju sampai ke semifinal ketika mereka harus rela ditinggal "angkat koper" lebih cepat oleh Christian Eriksen. Pemain asal Inter Milan ini harus meninggalkan tugasnya membela timnas akibat kejadian horor yang menimpanya di laga pertama kontra Finlandia.

Salah satu momen yang membuat Denmark tersingkir. Sumber: AFP/Pool/Laurence Griffiths/via Tribunnews.com
Salah satu momen yang membuat Denmark tersingkir. Sumber: AFP/Pool/Laurence Griffiths/via Tribunnews.com
Peru harus dua kali bertemu Brasil dan tersingkir di semifinal. Sumber: Reuters/Ricardo Moraes/via Okezone.com
Peru harus dua kali bertemu Brasil dan tersingkir di semifinal. Sumber: Reuters/Ricardo Moraes/via Okezone.com
Langkah mereka akhirnya harus dihentikan tim unggulan, Inggris. Seperti Peru, yang harus dihentikan oleh Brasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun