Kehadirannya dengan Spinazzola yang sedang di usia matang seperti meringankan beban Bonucci dan Chiellini untuk bekerja keras menghalau bola di pertahanan. Soal produktivitas, Italia juga terlihat bagus walaupun cenderung mengandalkan kolektivitas pemain.
Artinya, Italia seperti tidak terlalu membebankan penyerang untuk mencetak gol. Siapa pun boleh mengeksekusi peluang.
Beruntung pula, para pemain yang dipanggil Roberto Mancini sebagian besar merupakan pemain-pemain yang punya ketenangan dalam mengeksekusi peluang. Seperti Jorginho yang jago mengambil penalti. Insigne yang punya akselerasi bagus dan tidak jarang mencetak gol ajaib. Immobile pun jago menempatkan diri untuk mencari peluang emas.
Kehadiran pemain-pemain seperti ini dan pengalaman tinggi Mancini, diharapkan dapat membuat Italia kembali berprestasi. Hanya saja, kita tidak pernah tahu apakah yang dapat tersenyum di akhir turnamen adalah Italia atau yang lain.
Sebenarnya, kita tidak bisa mengabaikan Jerman, Belgia, Kroasia, dan Inggris. Namun, ada beberapa hal yang masih cenderung bisa dikatakan sebagai faktor X dari kemungkinan besar keempat timnas ini akan gagal melaju ke 4 besar.
Pertama, soal ketajaman lini depan. Dalam hal ini, Jerman menjadi tim yang perlu disorot. Melihat di Bundesliga yang produktif bukanlah striker Jerman, itu sudah menjadi sinyal darurat untuk timnasnya.
Memang, kita bisa mengacu pada Spanyol yang pernah berjaya di Euro 2008 walau Fernando Torres bukanlah striker tajam di La Liga. Tetapi secara individu, Torres memang produktif kala masih berseragam Liverpool.
Kedua, mentalitas. Permasalahan ini masih menjadi pekerjaan rumah Belgia, Kroasia, dan Inggris. Soal pemain yang sedang moncer di klub masing-masing, tiga tim ini memang punya. Tetapi, bagaimana kalau mereka bermain di timnas? Apakah mereka cocok dengan taktik pelatihnya?
Ketiga, titik jenuh. Hal ini sepertinya ada di timnas Jerman. Walaupun, pemain-pemainnya sudah banyak berubah, tetapi soal taktik dari pelatih yang sama kemungkinan sudah tidak membuat semangat yang menggebu-gebu bagi pemain-pemain lamanya.
Mungkin hal ini tidak terjadi. Tetapi, bagaimana kalau memang ada?