Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Pilihan

MotoGP Mugello 2021: Tetap Ngebut di Tengah Duka

31 Mei 2021   02:35 Diperbarui: 31 Mei 2021   02:47 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Quartararo terlihat emosional dan terus mengisyaratkan diri mengirim doa ke Jason. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7

Balapan seri keenam MotoGP 2021 (30/5) terasa mengambang, karena di satu sisi masih berduka atas meninggalnya pembalap Moto3, Jason Dupasquier di sesi kualifikasi. Di sisi lain, ini adalah balapan yang sangat menarik, karena sedang berlangsung di cuaca cerah.

Dengan cuaca cerah, balapan akan berjalan normal alias berpotensi mempertontonkan persaingan sengit. Ini juga akan menjadi penantian terhadap performa beberapa pembalap yang diharapkan dapat tampil maksimal di Mugello.

Balapan di sirkuit legendaris Italia itu menjadi pembuktian bagi beberapa pembalap yang sedang terlihat bangkit. Seperti, Fabio Quartararo yang kembali memulai balapan sebagai pole sitter (nomor start satu).

Kemudian, ada Francesco 'Pecco' Bagnaia yang sebagai pembalap Italia diharapkan dapat menang di kandang dengan motor Ducati (produk Italia). Dan, pembalap yang menunjukkan tanda-tanda kebangkitan, yaitu Marc Marquez.

Memang, pada balapan sebelumnya, Marc Marquez jatuh dua kali dan gagal meraih poin. Tetapi, melihat Marc Marquez dapat tampil cepat di balapan basah, seperti melihatnya sudah kembali pada kondisi sediakala.

Artinya, ada kemungkinan Marc dapat meraih hasil bagus, walaupun tidak punya peluang besar untuk menang. Finis tidak jauh dari podium sudah menjadi pencapaian bagus di sirkuit yang memang jarang dia menangi.

Jalannya balapan kemudian seperti berjalan cukup mulus bagi pembalap yang start di baris depan. Bagnaia, Quartararo, Zarco ada di empat besar dengan menyempilnya pembalap Red Bull KTM, Miguel Oliveira.

Persaingan terlihat sudah sengit antara Bagnaia dengan Quartararo. Dua pembalap ini terlihat saling menunjukkan kelebihan motornya.

Quartararo unggul dalam melibas tikungan. Bagnaia unggul dalam beradu cepat di trek lurus. Salah satunya di lintasan pertama sebelum memasuki tikungan pertama.

Bagnaia dengan motor Ducati selalu bisa melibas Quartararo. Quartararo kemudian mencoba membalas di setiap tikungan pada sektor pertama.

Namun, kecepatan Bagnaia terlihat seperti sulit ditandingi Quartararo. Jarak secara perlahan mulai terlihat antara Bagnaia dengan Quartararo.

Quartararo pun tidak bisa tenang, karena di belakangnya ada pembalap Ducati lainnya, Johann Zarco. Pembalap tim Pramac Ducati ini terlihat seperti menunggu momen untuk dapat menyalip Quartararo.

Zarco terlihat tidak mencoba menyalip Quartararo, walaupun kalau di trek lurus, motornya selalu dapat mengejar motor Yamaha milik kompatriotnya. Ada indikasi bahwa Zarco sedang menghemat ban, karena dia menggunakan ban tipe Medium-Medium.

Ketika semua mata fokus mengawasi baris depan, tiba-tiba ada pembalap yang mengalami kecelakaan. Dia adalah Marc Marquez!

Lagi?

Bagi penggemar Marc Marquez, ini seperti kejadian yang sangat buruk. Karena, lagi-lagi Marc mengalami insiden saat balapan.

Balapan baru berjalan 1 putaran, Marc sudah terjatuh. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Balapan baru berjalan 1 putaran, Marc sudah terjatuh. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Motor Marc terlihat tidak stabil ketika harus bertarung dengan motor pembalap lain, yang sekilas terlihat adalah Brad Binder. Kemudian, motor Marc hilang kendali dan sampai ke pasir.

Nahasnya, ada pembalap yang bisa dikatakan terseret oleh insiden itu. Franco Morbidelli. Ini seperti kejadian yang hampir serupa dengan balapan di Le Mans (16/5).

Kejadian nahas ini juga cukup mengingatkan pada balapan di sirkuit Red Bull Ring Austria tahun lalu. Morbidelli harus mengalami kecelakaan karena kesalahan dari Johann Zarco.

Ketika semua orang masih terkejut pada kecelakaannya Marc Marquez, petaka baru langsung muncul ketika pemimpin balapan, Bagnaia, terjatuh. Dia mengalami downside (jatuh di sisi bawah) saat melibas tikungan.

Semua orang di paddock Ducati langsung terpukul, karena ini adalah kabar sangat buruk. Ketika Jack Miller terlihat tidak secepat Bagnaia, maka harapan Ducati ada di Bagnaia.

Pecco Bagnaia kembali ke paddock. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Pecco Bagnaia kembali ke paddock. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Namun, kenyataannya berbeda. Bagnaia justru terjatuh. Harapan pun tersisa pada Zarco dan Miller.

Melihat Bagnaia jatuh, beban untuk melawan Quartararo seperti dirasakan oleh Zarco. Dia yang awalnya "santuy" di belakang 'El Diablo', mulai ngegas.

Duel 'side by side' dengan tenaga mesin yang berbeda. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Duel 'side by side' dengan tenaga mesin yang berbeda. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Usahanya pun sempat membuahkan posisi pertama. Namun, karena faktor motor yang terlihat kurang bersahabat untuk diajak menikung, Zarco terlihat keteteran dan membuat sedikit celah bagi Quartararo untuk mengambil kembali posisi pertama.

Pascapenyalipan itu, Quartararo langsung mencoba membuat jarak. Hasilnya pun perlahan nan pasti mulai berhasil.

Jarak 1 detik terus bertambah menjadi 2 detik. Itu mengindikasikan bahwa ada yang tidak beres pada motor Zarco, yaitu ban.

Zarco mulai ditekan Oliveira. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Zarco mulai ditekan Oliveira. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Ban Medium -nya sepertinya sudah banyak tergerus. Namun, cukup beruntung, bahwa Miguel Oliveira yang di belakangnya masih cenderung bersabar.

Pembalap Portugal ini terlihat memanfaatkan permasalahan Zarco sebagai bagian dari cara dia menghemat ban. Ini yang nanti dapat dimanfaatkan untuk mengalahkan Zarco, karena itu sudah tinggal menunggu waktu.

Ketika jarak antara Quartararo dengan Zarco melebar secara konstan di angka 3 detik, di belakang Zarco dan Oliveira terdapat pertarungan sengit antara Miller dengan duo Suzuki; Alex Rins dan Joan Mir.

Mereka memperebutkan peluang terakhir untuk kemungkinan dapat finis keempat atau malah podium ketiga. Seperti pertarungan antara Bagnaia dengan Quartararo, Miller dan duo Suzuki juga mempertontonkan kemampuan motornya di trek berbeda.

Ketika di trek lurus, Miller dapat menjauh dari Alex Rins. Namun, ketika di tikungan, motor Rins seringkali terlihat sangat dekat dengan motor Ducati.

Penyerbuan kepada Miller dilakukan duo Suzuki sejak memasuki pertengahan balapan. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Penyerbuan kepada Miller dilakukan duo Suzuki sejak memasuki pertengahan balapan. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Namun, Miller akhirnya harus menyerah dengan kekuatan ban di motornya. Itu membuat duo Suzuki berhasil mengudeta Miller.

Duo Suzuki kemudian berhasil memangkas jarak dengan dua pembalap di depan mereka. Sampai kemudian, Zarco disalip Oliveira dan tidak lama, Zarco juga menyerah dari serangan Joan Mir.

Kekecewaan yang bisa dikatakan besar adalah ketika melihat Rins kembali jatuh. Lagi-lagi, Rins!

Padahal tinggal 4 putaran lagi, Rins! Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Padahal tinggal 4 putaran lagi, Rins! Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Kini, perebutan podium 2 dan 3 ada di pembalap dengan motor berbeda. KTM, Suzuki, dan Ducati. Zarco yang sempat tertinggal hampir 1 detik dengan Mir, di putaran terakhir, jaraknya hampir hanya 0,4 detik.

Artinya, Zarco sebenarnya masih punya peluang untuk kembali ke jalur podium. Namun, jarak 0,6 atau juga 0,4 detik dalam balapan sudah cukup untuk membuat perbedaan.

Hasilnya, Quartararo menang. Oliveira kedua, dan Mir ketiga. Zarco harus puas di posisi keempat.

Balapan ini kemudian mulai terasa "aneh", ketika momen selebrasi kemenangan. Terlihat Quartararo sulit untuk meluapkan perasaannya.

Quartararo terlihat emosional dan terus mengisyaratkan diri mengirim doa ke Jason. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Quartararo terlihat emosional dan terus mengisyaratkan diri mengirim doa ke Jason. Sumber: Motogp/Transmedia/Trans7
Di sisi lain, bendera Swiss yang merupakan bendera negara Jason Dupasquier dikibarkan di paddock Yamaha. Ini membuat penonton kembali ingat, bahwa balapan ini berlangsung dalam selimut duka yang masih segar.

Namun, beginilah hidup. Kita yang hidup harus terus melanjutkan apa yang seharusnya kita lakukan.

Itulah yang juga dilakukan oleh para pembalap di segala jenis kompetisinya, termasuk MotoGP. Para pembalap harus tetap memacu motornya dalam kecepatan tinggi dan menunjukkan performa terbaiknya.

Beruntung, beberapa pembalap berhasil menunjukkan hasil yang bagus di sini. Quartararo, Oliveira, Mir, bahkan Zarco juga memperlihatkan penampilan yang luar biasa.

Dedikasi para pembalap kepada rekannya dan tentu terhadap risiko karier mereka. Sumber: Motogp.com
Dedikasi para pembalap kepada rekannya dan tentu terhadap risiko karier mereka. Sumber: Motogp.com
Kemenangan di Mugello membuat Quartararo punya 105 poin untuk menduduki puncak klasemen sementara. Torehannya berjarak 24 poin dengan pembalap kedua, Johann Zarco.

Ini bisa dikatakan pemandangan langka, yaitu melihat dua pembalap Prancis ada di posisi 1-2 di klasemen sementara MotoGP. Finis keempat juga menunjukkan bahwa Zarco masih bijaksana dalam mengatasi tekanan.

Kejutan kemudian mengisi hasil balapan MotoGP dengan Miguel Oliveira yang finis kedua. Ini adalah kabar baik bagi KTM yang sempat terlihat menghilang cepat pasca Portimao 2020.

Hasil bagus yang diraih Oliveira juga tidak terlihat jomplang dengan hasil yang diraih rekan setimnya, Brad Binder. Binder juga bisa finis kelima.

Podium ketiga bisa dikatakan sangat bagus bagi Mir dan Suzuki. Mereka masih bisa menghadapi balapan dengan baik, walaupun di sisi lain inkonsistensi Rins seperti menjadi lubang yang patut segera ditambal.

Hasil baik lain mungkin bisa diberikan kepada sang legenda MotoGP, Valentino Rossi. Finis kesepuluh adalah pencapaian terbaiknya dalam enam balapan yang sudah digelar di musim ini.

Setidaknya, ini bisa menjadi pijakan untuk percaya diri menatap balapan selanjutnya di Sirkuit Catalunya, Spanyol. Misi finis dan meraih poin sekarang menjadi target utama Rossi.

Podium dan kemenangan sudah bukan keharusan. Bahkan, akan menjadi keajaiban bagi Rossi kalau berhasil menang.

Bukan karena kemampuan sudah sangat menurun. Melainkan, bisa saja karena kecocokan dengan tim mekaniknya dan tekanan yang mulai hilang bagi Rossi ketika memperkuat tim satelit Yamaha.

Artinya, Rossi membalap saat ini sudah sangat berbeda dengan 5 tahun sebelumnya. Bahkan, dengan musim lalu saja bisa dikatakan sudah berbeda.

Atmosfer persaingan saat ini sudah cenderung terbuka. Bahkan, pembalap yang sudah kenyang gelar dan cenderung overpower seperti Marc Marquez juga mulai terlihat kehilangan ritme membalapnya.

Jika Rossi mulai seperti kehilangan tekanan (motivasi) dalam membalap, justru Marc Marquez merasa tertekan dengan situasi persaingan saat ini. Mungkin, Marc tidak menyangka bahwa absen sekitar 9 bulan sudah mengubah peta persaingan.

Semua pembalap juga terlihat seperti punya kepercayaan diri yang tinggi. Bahkan, secara tersirat dapat dilihat dari aksi Pecco Bagnaia yang berdiri di depan paddock-nya memantau jalur keluar para pembalap saat sesi kualifikasi berlangsung.

Itu bisa menjadi indikasi, bahwa Bagnaia juga mulai membuat strategi. Sama seperti Marc Marquez yang selama ini selalu punya cara untuk mencoba memenangkan balapan.

Bahkan, dalam sesi kualifikasi saja, Marc juga melakukan strategi seperti yang terjadi di Mugello (29/5). Aksinya membuntuti Maverick Vinales dan mencari slipstream--aksi seorang pembalap mencuri angin dan catatan waktu yang lebih bagus dari pembalap di depannya--adalah contohnya.

Marquez membuntuti Vinales di sesi kualifikasi 1 Mugello (29/5). Sumber: Dokumentasi Motogp via Ridertua.com
Marquez membuntuti Vinales di sesi kualifikasi 1 Mugello (29/5). Sumber: Dokumentasi Motogp via Ridertua.com
Aksi seorang pembalap membuat strategi dalam balapan juga bisa kita lihat pada MotoGP Doha (4/4) musim ini. Di balapan itu, kita melihat seorang pembalap bernama Zarco mampu membuat hampir semua pembalap "mau" berada di belakangnya sampai putaran terakhir.

Baca juga: MotoGP Doha Seru berkat Kemunculan Seorang "Konduktor Orkestra"

Hanya seorang Quartararo yang lolos dari "jebakan" Zarco. Dan, hal ini yang membuat kita harus sadar, bahwa MotoGP musim ini bukan hanya milik seorang pembalap.

Itulah kenapa, fakta ini mungkin menimbulkan tekanan kepada Marquez untuk segera menyamai level para pembalap terbaik. Hanya saja, aksinya justru membuat dirinya harus nirpoin dalam dua balapan beruntun.

Di sisi lain, kita menjadi kembali penasaran, apakah Marc juga akan melakukan kesalahan di MotoGP Catalunya? Kita patut nantikan pada 6 Juni, nanti.

Istirahat tenang, Jason. Sumber: via Roadracingworld.com
Istirahat tenang, Jason. Sumber: via Roadracingworld.com
Malang, 31 Mei 2021
Deddy Husein S.

Baca juga: Hasil MotoGP Le Mans 2021
Terkait: Motogp.com, Ridertua.com, dan Kompas.com.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun