Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Kronologi Peretasan yang Saya Alami

26 Mei 2021   16:24 Diperbarui: 26 Mei 2021   18:20 532
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga menitan samadengan 2000-an rupiah, dikali tiga. Sumber: Dokumentasi Deddy Husein S.

Tetapi, tanda bahaya muncul bagi teman saya, karena tidak lama kemudian muncul notifikasi bahwa ada seseorang yang berupaya mengganti sandi akun surelnya. Beruntung, pada akun tersebut sudah tertaut pada sebuah akun yang digunakan sebagai penyetuju jika ada perubahan pengaturan pada akun tersebut.

Kejadian yang dialami teman saya. Sumber: Deddy Husein S.
Kejadian yang dialami teman saya. Sumber: Deddy Husein S.
Melihat kejadian itu, hipotesis muncul, bahwa ada kemungkinan nomor saya sedang disadap. Ini yang membuat saya disarankan untuk menghubungi Customer Service (CS) sesuai provider nomor yang saya gunakan.

Langkah yang disarankan sebenarnya ada dua dan juga dari dua teman. Teman pertama menyarankan saya untuk memeriksa, apakah nomor saya dikloning. Teman kedua menyarankan saya untuk memeriksa dan menghapus riwayat data pada nomor yang bersangkutan.

Teman pertama menyarankan saya untuk membawa KTP, bukti bahwa saya memang pemilik nomor tersebut. Teman kedua menyarankan saya untuk menghubungi minimal 5 nomor lewat telepon biasa, bukan lewat WA.

Saran dari teman pertama tidak kunjung dapat saya lakukan karena faktor mobilisasi. Jarak kos dengan kantor CS cukup jauh. Paling bersahabat kalau ditempuh dengan mengendarai sepeda motor.

Saya tidak punya kendaraan tersebut, dan tidak mungkin menggunakan ojek online, karena akan mengaktifkan lokasi saya. Artinya, akan menjadi santapan empuk bagi peretas, karena tahu lokasi nomor/akun saya.

Kebetulan, saya memang sering menonaktifkan fitur lokasi di ponsel. Karena, memang saya merasa itu kurang penting, dan secara pribadi sudah menganggap itu hal yang berbahaya.

Akhirnya, saran dari teman pertama bisa dikatakan urung terjadi. Ini juga sebenarnya berlaku pada saran teman kedua, karena saya juga sebenarnya lebih ingin ke kantor CS langsung, alih-alih menghubungi CS lewat telepon.

Perasaan saya berkata, itu tidak akan efektif. Karena, seingat saya, hampir jarang ada sambungan telepon yang berkaitan dengan provider kartu ponsel yang bersifat dua arah. Kebanyakan seperti layanan suara otomatis yang memberikan arahan baku tanpa ada kesempatan untuk si pelanggan menyampaikan keluhan.

Walau demikian, saran dari teman kedua memang saya lakukan. Apalagi, ketika ada teman lain mau membantu saya untuk membeli pulsa agar dapat digunakan untuk bertelepon.

Kebetulan, saat hal ini terjadi, saya sedang hampir bisa dikatakan kosong uang tunai. Uang di rekening juga sangat terbatas, termasuk uang di dompet elektronik (dompel) yang minim dan tidak mungkin saya akses dengan ponsel yang masih tersadap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun