Artinya, hasil dari Jerez 2021 bagi Yamaha adalah ketidakseimbangan. Entah, itu terjadi pada motornya, pilihan ban, atau performa fisik pembalap.
Itu yang kemudian membuat hasil balapan Jerez 2021 sebagai kejutan. Apa yang sempat diharapkan, ternyata tidak terwujud karena faktor keberuntungan juga menentukan.
Selain itu, Yamaha dan Jerez memang cukup sering berada dalam situasi di tengah-tengah, alias antara klop dan tidak.
Jika musim ini Quartararo yang terlihat sangat apes, bahkan lebih apes dari Rossi. Sedangkan, musim lalu itu dialami oleh Valentino Rossi (seri Jerez 1/Spanyol) dan Franco Morbidelli (Jerez 2/Andalusia) yang DNF.
Meski demikian, hasil balapan kali ini tetap harus diberikan apresiasi kepada sang pemenang, Jack Miller. Ini adalah salah satu pembangkit motivasinya sebagai pembalap pabrikan Ducati, sekaligus menjaga asa untuk dapat dipertahankan Ducati Lenovo musim depan.
Berkat konsistensinya, Bagnaia kini sementara memimpin klasemen dengan 66 poin. Memang, Bagnaia belum pernah memenangkan seri balapan. Tetapi, dia berhasil menjejakkan kaki tiga kali di podium dalam 4 seri pertama.
Artinya, ada peluang bahwa perebutan gelar juara MotoGP musim ini hampir 11-12 dengan musim lalu. Pemenang atau juara dunianya bisa saja merupakan pembalap yang paling konsisten mendapatkan poin dan podium walaupun jarang menang.
Jadi, apakah di Le Mans (16/5) nanti, tim Ducati juga akan kembali berteriak girang di paddock seperti di Jerez? Atau, ada lagi pemenang yang tidak terduga?
Patut dinantikan.