Jika dirunut sesuai masanya, saat kecil saya tetap mendahulukan lagu "Ya Thoybah" baru "Ada Anak Bertanya Pada Bapaknya". Ketika di era sekarang--sudah berkepala dua, saya memfavoritkan "Sajadah Panjang".
Lalu, apa lagu di masa transisi antara masa kecil dengan sekarang?
Lagu favorit saat itu adalah "Insha Allah", yang dinyanyikan oleh Maher Zain. Lagu ini ada di album "Thank You Allah" (2009).
Karena ada lagu-lagu Maher Zain, saya juga mendengar lagu dari musisi luar negeri yang ada kaitannya dengan Timur Tengah seperti Arash (Iran). Bedanya, Arash lebih ke karya musik populer daripada musik religi seperti Maher Zain.
Lagu "Insha Allah" juga familier karena dinyanyikan versi Indonesia lewat kolaborasi antara Maher dengan Fadly 'Padi'. Itu yang membuat "Insha Allah" menjadi favorit di masa transisi saya saat itu.
Pada akhirnya, saya menyadari bahwa pengaruh sosial juga kuat untuk menggiring saya menyukai suatu lagu atau musik. Tetapi, kalau ternyata lagu dan musik tersebut memang bagus, kenapa tidak?
Setelah pembaca tahu lagu favorit saya kala Ramadan, lalu, apa lagu favorit pembaca?
Malang, 22 April 2021
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H