Seandainya, Alex Rins tidak melakukan kesalahan, tentu hingga akhir balapan akan ada pertarungan antara Quartararo dengan Rins untuk menjadi pemenang. Ini jelas berbeda dengan balapan musim lalu, ketika Miguel Oliveira terlihat terlalu tangguh di negaranya.
Lalu, apa yang membuat Quartararo berhasil juara di Portimao 2021?
Pertama, faktor taktik. Quartararo sepertinya sudah tahu ban apa yang tepat untuk digunakan di balapan yang panas ini, yaitu Medium-Hard (depan-belakang).
Di awal-awal putaran, ia tidak seganas Johann Zarco, Alex Rins, bahkan Aleix Espargaro. Marc Marquez yang akhirnya kembali balapan pun terlihat lebih cepat dibandingkan Quartararo.
Namun, ketika balapan sudah di putaran 10 dan seterusnya, ia mulai menggeber Yamaha YZR-M1-nya dengan kencang. Menariknya, ketika ia sudah menemukan kecepatan yang ia inginkan, ia tidak mau terbawa cara balap pembalap lain.
Quartararo segera menyalip satu per satu pembalap terdepan seperti Joan Mir, Johann Zarco, dan Alex Rins. Apa yang ia lakukan sepertinya sangat tepat, karena dengan sirkuit yang punya risiko tinggi untuk terjatuh, maka cara terbaik untuk dapat selamat adalah memimpin balapan.
Rins jatuh, karena dia terlihat ingin tetap dekat dengan Quartararo. Begitu pula dengan Zarco yang berusaha dekat dengan Francesco 'Pecco' Bagnaia yang di kualifikasi ketiban apes, akibat dianulir catatan waktu tercepatnya.
Melihat dua insiden itu, Quartararo bisa disebut cerdas dalam mempersiapkan balapan dengan taktik tepat.
Bagusnya, ia juga punya kecepatan yang cukup bagus di trek lurus, sehingga dalam beberapa kesempatan, dia juga memanfaatkan itu untuk menyalip pembalap lain.