Selain Sirkuit Sachsenring di Jerman dan Laguna Seca di Amerika Serikat, ada sirkuit lain yang menarik untuk menjadi tempat menghelat ajang balap MotoGP, yaitu Portimao. Sirkuit yang terletak di Portugal ini memiliki keunikan seperti dua sirkuit yang sudah disebut sebelumnya.
Jika sebelumnya Sirkuit Sachsenring dan Laguna Seca mirip roller-coaster, kini Portimao terlihat lebih roller-coaster. Karena, di sirkuit ini lebih banyak lintasan yang naik-turun dibandingkan dua sirkuit yang lebih dulu familier bagi pecinta MotoGP.
Penghelatan MotoGP Portimao diawali pada musim 2020, akibat banyak sirkuit gagal menggelar balapan di masa pandemi. Ternyata, pada musim 2021, Portimao kembali menjadi salah satu tuan rumah seri balap MotoGP, tepatnya di seri ketiga.
Artinya, Portimao menjadi tuan rumah kedua setelah Qatar--menghelat dua seri--yang memang dalam beberapa musim identik sebagai penggelar seri pembuka MotoGP. Ini menjadi berbeda dari sebelumnya, ketika Portimao dipilih sebagai penutup musim 2020.
Terpilihnya Portimao sebagai tuan rumah di awal musim terlihat tepat. Karena, dengan tampilan (layout) sirkuit yang sangat menantang, para pembalap akan lebih berani tampil maksimal, karena minim risiko terkait hitung-hitungan poin bagi calon pemburu gelar juara dunia.
Kalau misalnya jatuh di seri ini, asal tidak cedera parah, masih ada banyak seri selanjutnya. Sedangkan, kalau di akhir musim, kecenderungannya, semua pembalap berusaha tampil hati-hati. Karena, jatuh di balapan itu, maka tidak ada lagi poin yang akan didapatkan di akhir musim.
Selain itu, faktor yang membuat MotoGP Portimao 2021 terlihat lebih seru adalah faktor lebih kenalnya pembalap dengan sirkuit. Terlihat sekali semua pembalap tidak menghasilkan jarak yang terlalu jauh, khususnya posisi depan.
Ini berbeda dengan balapan musim sebelumnya, kala Miguel Oliveira yang berhasil memimpin balapan sejak awal mula tidak tersentuh sampai akhir balapan. Sedangkan, di balapan kali ini, pemimpin balapan berganti-ganti.
Jarak antara baris kedua yang memperebutkan asa naik podium pun tidak terlalu jauh. Dan, ini bertahan sampai pertengahan balapan.
Baru setelah Quartararo memimpin, mulai ada jarak antara perebut posisi pertama yang melibatkan Quartararo dan Rins dengan petarung podium, seperti Joan Mir, Johann Zarco, dan Franco Morbidelli.