Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Apakah Sergio Aguero Juga Overthinking?

1 April 2021   17:52 Diperbarui: 2 April 2021   02:35 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi disharmoni. Sumber: Pexels/Alex Green

Hanya saja, dalam laga di Liga Champions, Aguero terlihat kurang mendapatkan waktu bermain yang sesuai ia harapkan. Bermain di separuh babak kedua, justru tidak terlihat sebagai senjata baru bagi The Citizens.

Ia malah bagaikan pemain yang masuk di menit akhir babak kedua sebagai pengulur waktu. Artinya, si pemain tidak perlu menyentuh bola, tim sudah akan merasakan dampak keuntungannya. Padahal, seharusnya tidak semengenaskan itu.

Laga itulah yang membuat Aguero ngambek. Ini juga yang kemudian saya anggap sebagai wujud dari overthinking sekaligus menyebabkan negative thinking yang dimiliki Aguero.

Aguero galau, karena jarang dioper bola rekannya. Sumber: ESPN via Detik.com
Aguero galau, karena jarang dioper bola rekannya. Sumber: ESPN via Detik.com
Ia mulai berpikir bahwa dirinya sudah tidak dihargai rekannya. Ini juga bisa melebar ke sektor tim dan klub. Artinya, Aguero juga bisa berpikir bahwa tim yang dikomandoi Pep Guardiola bisa saja telah tidak membutuhkannya.

Kemudian pada sektor klub, apakah mereka juga akan menunjukkan indikasi tidak membutuhkan Aguero. Atau, dalam arti pentingnya adalah mereka tidak menghargai Aguero dengan beberapa indikator.

Penilaian itu bisa terlihat jika seandainya Manchester City juara. Entah, di Premier League, Piala Liga EFL, Piala FA, hingga Liga Champions.

Jika pengangkat trofi pertama bukan Aguero, maka klub sudah mempunyai salah satu indikasi tidak menghargai Aguero. Secara senioritas, Aguero lebih lama dibandingkan Kevin De Bruyne yang saat ini menyandang kapten kedua, termasuk Fernandinho yang merupakan kapten utama.

Artinya, pada momen pemberian trofi, seharusnya ban kapten dikenakan Aguero, sekalipun di pertandingan bukan dia yang menjadi kapten. Jika si pengangkat trofi adalah Aguero, maka klub masih menghargai Aguero.

Itu yang nantinya menjadi pemupus overthinking Aguero terhadap disrespek yang ia rasakan. Sudah sewajarnya Aguero pergi dan sudah sewajarnya dia masih mendapatkan respek atas apa yang pernah ia lakukan untuk Manchester City.

Jika ada pendapat bahwa Manchester City patut membuatkan patung Aguero di luar Etihad Stadium, saya sepakat. Karena, jika seorang Thierry Henry saja dibuatkan patung oleh Arsenal yang notabene torehan gol dan trofinya untuk Arsenal tidak sebanyak Aguero, maka Aguero juga pantas mendapatkannya.

Terima kasih, Aguero! Kamu telah membuat Manchester United sadar diri dan mau menganggap tetangganya memang pantas berisik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun