Seolah-olah kita seperti dihadapkan pada ciri khas klub asal Portugal di musim ini yang terlihat sangat sulit untuk ditaklukkan di kompetisi Eropa. Tentu, kita tahu selain Benfica, ada FC Porto.
Mereka juga ulet, dan terbukti mampu lolos dari fase grup Liga Champions. Bahkan, ketika tulisan ini dibuat, kita juga sudah tahu bahwa Porto mampu memulangkan klub kuat asal Italia, Juventus di fase 16 besar.
Benfica pun demikian. Terlihat lebih rumit dari klub-klub yang pernah dihadapi Arsenal kala di fase grup. Mereka tidak gentar menghadapi Arsenal, meski harus ditahan imbang 1-1 di laga pertama (19/2).
Ketika giliran menjadi tim tandang--laga sebenarnya digelar di markas Olympiakos, Benfica berani beradu taktik. Mereka tidak hanya kuat dalam membendung serangan Arsenal, namun juga tahu bagaimana cara membobol gawang Arsenal.
Laga yang awalnya akan terlihat mudah untuk Arsenal, karena mampu unggul 1-0 di babak pertama, justru menjadi gejolak kekhawatiran. Benfica ternyata mampu berbalik unggul 1-2.
Saat itulah senam jantung bagi penggemar Arsenal dimulai. Dagdigdug, dagdigdug, sampai akhirnya gol Kieran Tierney tercipta.
Gol 'KT' sukses membuat Arsenal punya kesempatan untuk menang. Itulah satu-satunya cara agar dapat lolos.
Karena, jika skor hanya 2-2, maka Arsenal akan tersingkir. Mereka kalah agregat gol tandang. Arsenal hanya mencetak 1 gol di laga tandangnya, sedangkan Benfica mencetak 2 gol di laga tandangnya.
Ini seperti yang sudah sempat dibahas di artikel ini (klik warna biru). Silakan diintip juga.
Beruntung, Arsenal berhasil mencapai target. Lewat gol Aubameyang, Arsenal sukses mengakhiri perlawanan Benfica. Skor menjadi 3-2, dan agregat menjadi 4-3.
Yeah! Sekali lagi, akhir yang indah dari episode dagdigdug-nya para penggemar Arsenal malam itu.