Jika melihat dua pertandingan PSG di babak 16 besar melawan FC Barcelona, di sana terlihat bagaimana permainan PSG cenderung kurang percaya diri dalam mengintimidasi lawan. Memang, mereka telah menggunakan strategi yang tepat. Tetapi, itu akan menjadi bumerang jika lawannya sekelas Bayern Munchen.
Bayern Munchen sekalipun tangguh di segala lini, terkadang mereka tidak segan untuk bermain bertahan. Saat seperti ini, PSG seharusnya bisa bermain dominan.
Lalu, bagaimana jika lawan PSG adalah Liverpool?
Di sinilah letak keunikan laga ini, seandainya terjadi. Sekalipun Liverpool terlihat takberdaya di Premier League, mereka justru sangat taktis saat bermain di Liga Champions.
Bahkan, mereka juga cenderung sulit dijebol gawangnya dan tidak terlalu kesulitan dalam mencetak gol. Terbukti, ada 10 gol yang mampu mereka ciptakan di fase grup.
Itu hanya berbeda 1 gol dengan Real Madrid, 2 gol dengan Borussia Dortmund, dan tentunya berbeda 1 gol juga dengan PSG. Artinya, Liverpool tidak ada masalah dalam mencetak gol, apalagi di fase 16 besar, mereka juga mampu melesakkan 4 gol ke gawang lawan.
Artinya, gawang PSG juga bisa dijebol oleh Liverpool, dan Liverpool bisa lolos ke fase selanjutnya, semifinal. Di semifinal, kemungkinan lawannya adalah Manchester City, Bayern Munchen, dan Borussia Dortmund (lengkapnya akan dibahas di artikel selanjutnya).
Di antara lawan itu, yang tersulit adalah Bayern Munchen, dan kedua Manchester City. Kalau ternyata tidak melawan keduanya, berarti salah satu di antara dua klub itu akan dihadapi di final idaman.
Jika Liverpool berhasil lolos ke final, kemungkinannya akan bertemu antara Bayern Munchen atau Manchester City. Dan, jika berbicara tentang final, semua tim pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk memenangkan pertandingan.
Sekalipun, Liverpool tidak menjadi favorit, mereka tetap harus diwaspadai. Skuad juara Liga Champions 2018/19 masih ada di sana. Pelatihnya pun sama.
Jadi, secara rasional, Liverpool juga bisa juara. Kalau, Liverpool juara, maka otomatis mereka akan kembali bertarung di Liga Champions musim selanjutnya, dan tentunya kembali mencoba menjadi yang terbaik di dunia lewat Piala Dunia Antarklub.