Poin kedua adalah menerima. Ketika menjadi peserta program, apa pun yang didapatkan, itulah yang harus diterima dan dimanfaatkan.
Namun, bukan berarti peserta berhenti di sana. Peserta tetap perlu mengembangkan diri lewat informasi di luar lingkup program, baik itu sebelum atau sesudah mengikuti program tersebut.
Poin ketiga adalah membuka jaringan informasi dan sosial. Ketika sudah mengetahui tingkat keterampilannya, seperti di poin pertama, kemudian peserta perlu mencari informasi lebih yang dapat mengakomodasi bidang keterampilannya.
Upaya itu tidak hanya untuk menambah wawasan, melainkan juga relasi. Relasi ini tentu penting, khususnya untuk memperoleh tempat bekerja yang baru dan tepat.
Jika peserta merupakan seorang ilustrator, maka ada salah satu tempat yang dapat dimanfaatkan untuk memperoleh informasi yang relevan dengan bidang ilustrasi. Tempat itu adalah Carrot Academy.
Memang, Carrot Academy bukan satu-satunya yang bisa diandalkan untuk belajar dan mengenal cara untuk menjadi ilustrator, desainer grafis, hingga animator. Namun, memulai dari salah satu tempat seperti Carrot Academy, tidak ada salahnya, alias perlu dicoba.
Di sana, kita juga bisa melihat wadah untuk belajar ilustrasi, mendesain fesyen, hingga membuat animasi. Bahkan, ada artikel-artikel yang mengabadikan informasi terkait penerbitan karya ilustrasi, hingga menceritakan pencapaian alumnus Carrot Academy.
Daripada semakin penasaran dengan Carrot Academy, langsung saja kunjungi laman situs web-nya. Di sana, akan ada banyak hal yang dapat dicari dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Lewat artikel ini, harapannya informasi yang disajikan dapat bermanfaat bagi para pejuang program Kartu Prakerja, khususnya untuk Kartu Prakerja gelombang 14. Termasuk, para ilustrator yang perlu mendapatkan 'mediasi' kesejahteraan dari pihak pemerintah lewat program ini.
Di mata masyarakat awam, bolehlah mereka kurang dikenal. Tetapi, di mata pemerintah, mereka harus dikenal dan diperkenalkan ke masyarakat.