Kalau berdasarkan pengalaman saya, saya sering berada di ruang yang berisi banyak introvert. Tetapi, sikap dan tindakan mereka seringkali berbeda.
Ada yang sangat tertata dalam membuat keputusan, ada yang masih sering mengandalkan keterdesakan. Ada pula yang mengambil keputusan karena menjadi pribadi yang terlalu mudah sungkan (people pleaser).
Lalu, adakah kaitannya dengan easy going?
Tentu saja ada, karena contoh tersebut merupakan pengantar logika untuk memahami easy going yang dilihat secara sikap, yaitu sesuatu yang lebih eksplisit. Itulah mengapa, easy going yang dibahas di sini bukan tentang sifat mudah bergaul (implisit), melainkan sikap mudah diajak bepergian.
Alasannya, orang yang disebut mudah bergaul atau tidak biasanya perlu dilihat secara lebih cermat. Misalnya, mencari tahu apa dasar dari pembawaan dirinya yang terlihat pandai masuk ke ruang-ruang obrolan yang beragam.
Apakah memang karena dia menyukai situasi-situasi baru dan mampu beradaptasi cepat, atau dia punya misi khusus. Misalnya, ingin mempelajari hal baru dari lingkungan baru tersebut.
Berdasarkan pertimbangan itu, menurut saya menilai orang easy going berdasarkan sifat cenderung lebih sulit. Bahkan, tidak hanya berada di kisaran 50-50, tetapi bisa 30-70, yang artinya lebih mudah untuk salah tafsir terkait penilaian sifat easy going.
Berbeda dengan menilai orang easy going berdasarkan sikap. Sebagian besar terkaan akan tepat, walau tidak sampai 80-90 persen akurat. Minimal 60 persen benar, itu sudah bagus.
Misalnya, orang yang identik dengan ketidakmudahan diajak bepergian, namun di suatu waktu ternyata dia mudah diajak bepergian, pasti ada sesuatu yang membuatnya demikian. Salah satu pendorongnya, ternyata dia sedang suntuk di rumah saja.
Itu terlihat lebih mudah diketahui daripada orang yang "dasarnya" easy going. Seringkali, melihat mereka ada di mana-mana seperti sesuatu yang lazim. Sedangkan, melihat orang yang kurang easy going ada di mana-mana itu seperti sesuatu yang baru.