Tetapi, aku juga ingat kata si nyamuk berwibawa kalau ternyata pakaian yang digantung dalam waktu lama juga bisa menjadi rumah mereka. Sejak itu aku memang tidak lagi menggantung seragam sekolahku begitu saja.
Ibuku pasti menggantung seragamku yang sebelumnya dipakai dan besoknya masih dipakai dengan cara dihadapkan ke kipas angin kecil yang bisa terus menghalau para nyamuk untuk mendekat. Itu juga sama untuk pakaian kerja ayah dan ibu.
Soal bagaimana tidurku agar bebas dari nyamuk, setiap sebelum tidur kulit yang tidak tertutupi pakaian akan diolesi minyak antinyamuk. Juga di setiap ruang di dalam rumah ada tanaman pengusir nyamuk.
Aku juga berharap tidak lagi bermimpi menjadi nyamuk, walau sepertinya aku merasa beruntung pernah mendengar cerita kehidupan tentang mereka dari versi mereka. Bagaimana dengan kalian yang membaca ceritaku? Apakah kalian juga ingin bermimpi jadi nyamuk?
Oiya, soal judul "Si Ntik dan Ntek", aku sih memberikan nama itu ke si penolong dan si wibawa. Menurutku mereka sudah berarti dalam "hidup singkatku" sebagai nyamuk. Ternyata di dunia nyamuk juga ada yang baik seperti ibu dan ayahku.
~
Malang, 7 Januari 2021
Deddy Husein S.
Terkait: Alodokter.com dan Halodoc.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H