Pada 4 Januari 2021, saya membaca salah satu cuitan berita terkait kecelakaan yang menimpa seorang penyanyi bernama Chacha Sherly. Saya sebenarnya membaca beritanya sembari berharap korban kecelakaan tidak kenapa-kenapa, walau secara firasat seperti ada sesuatu yang berbeda.
Nahasnya, firasat itu yang menjawab setelah saya membaca tulisan di Kompasiana yang ditulis Mbak Dian (5/1). Si penulis ternyata tetangga satu perumahan dengan Chacha. Dan, sang pedangdut itu dikabarkan telah meninggal dunia.
Walaupun, saya masih belum mengenal sosoknya dibandingkan figur publik lainnya, tetapi ingatan saya tentang kemunculannya di sebuah program bincang-bincang stasiun tv nasional langsung muncul. Itulah yang membuat saya juga turut berdukacita terhadap kabar tersebut.
Sebagai penonton acara tv--walau hanya dua acara yang saya tonton secara reguler selain olahraga, sebenarnya saya sudah cukup sering melihat penampilan para figur publik yang entah hanya muncul secara episodik maupun reguler. Namun, di antara figur publik yang muncul secara episodik, perhatian saya salah satunya kepada Chacha Sherly. Mengapa?
Ada tiga alasan yang membuat saya kemudian memperhatikan rekam jejak karyanya dan berani menebak bahwa kariernya di tahun 2021 akan sangat baik. Itu berdasarkan penilaian saya pasca menonton acara yang dirinya ditunjuk sebagai bintang tamu.
Tetapi, ketika dirinya tampil sebagai bintang tamu dan terlihat cepat menyatu dengan konsep acaranya, saya pikir dia memang punya talenta untuk menjadi pelaku hiburan. Bahkan, tidak hanya lewat kemampuannya menyanyi, melainkan juga caranya menanggapi respon orang lain dan situasi di acara tersebut.
Artinya, talenta di sini tidak hanya secara teknis di bidangnya, tetapi secara nonteknis yang bahkan menurut saya itu lebih penting daripada hanya bermodalkan talenta secara teknis. Semua orang, khususnya figur publik pasti memiliki dan mengusung talenta secara teknis.
Tetapi, ketika figur tersebut dihadapkan pada konsep yang mungkin asing atau minimal sedikit berbeda baginya, menurut saya tidak semuanya dapat segera menerimanya. Inilah yang membuat saya yakin jika Chacha Sherly bisa mendapatkan pijakan yang tepat untuk mengembangkan kariernya.
Alasan kedua, karena dia punya karakter yang (sepertinya) tidak jaim. Itu yang membuat saya melihatnya sebagai sosok yang lucu, dan itu tidak lepas karena dia tidak jaim.
Banyak orang mudah memuji figur publik karena fisik, apalagi untuk perempuan. Pasti banyak orang sulit melepaskan diri dari satu patokan yang menurut saya masih dan akan selalu relatif, yaitu CANTIK.
Saya secara pribadi memang suka melihat perempuan cantik, tetapi saya (seingat saya) tidak pernah memuji perempuan, khususnya figur publik karena fisiknya. Bagi saya, perempuan cantik itu bonus, apalagi untuk figur publik.
Justru, yang membuat saya sangat apresiasi terhadap figur publik perempuan adalah ketika dia tidak jaim, alias tidak sungkan untuk menyatu dengan sekitarnya. Bahkan, ia juga berani melucu sesuai dengan situasi/konsep acaranya--tidak berlebihan. Di situlah saya meletakkan nilai tambah kepada Chacha Sherly.
Alasan ketiga adalah dia terlihat adaptif. Terlepas dari keharusannya untuk tetap produktif kala pandemi Covid-19 berdampak kepada semua pekerja segala lapisan, saya juga melihat faktor karakter yang membuatnya dapat adaptif.
Ketika dia harus bersolo karier, maka dia harus segera adaptasi sebagai seorang figur solois. Begitu juga ketika dia harus masuk ke acara-acara yang tidak murni terikat dengan musik, maka dia juga harus adaptasi di dalamnya.
Itulah yang membuat saya memprediksi bahwa ia akan mendapatkan sorotan di tahun 2021 ini. Karena, dia punya tiga modal yang krusial bagi seorang figur penghibur untuk bertahan di dunia hiburan nasional kala pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Namun, seperti yang telah kita ketahui bahwa umur tidak ada yang tahu. Kita boleh berencana atau menebak-nebak. Tetapi, kita tidak tahu apa yang akan terjadi di waktu yang akan datang.
Begitu pun untuk sosok bertalenta nan grapyak seperti Chacha. Kita tidak pernah dapat memprediksi bahwa ternyata almarhumah akan mengalami kejadian tersebut.
Selamat jalan, Mbak Yuselly Agus Stevi. Semoga, terang dan lapang jalanmu pulang.
Malang, 6 Januari 2021
Deddy Husein S.
Terkait: Kompas.com 1 dan 2.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H