Menjelang pekan Natal, Premier League sedang menggelar jadwal pertandingan yang padat. Semua klub wajib segera berpindah fokus dari satu laga ke laga lain.
Bahkan, tidak ada waktu untuk merayakan kemenangan penting di laga besar. Karena, semua tim segera ditunggu laga berikutnya yang menguji konsistensi.
Salah satu klub yang mengalaminya adalah Liverpool. Pasca melakoni duel penting melawan Tottenham Hotspur (17/12), mereka harus berkemas ke kandang Crystal Palace.
Bermain di Selhurst Park (19/12) bukan perkara mudah, karena tim tuan rumah juga selalu merepotkan lawan-lawannya, termasuk tim besar. Itu yang membuat Liverpool harus tancap gas sejak awal.
![Formasi Liverpool kala bertandang ke markas Crystal Palace. Gambar: Google/Premier League](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/20/img-20201220-wa0008-5fde6da4d541df32f2473e22.jpg?t=o&v=770)
Penyerang asal Jepang itu melengkapi keberadaan Sadio Mane dan Roberto Firmino di lini depan The Reds. Apakah keputusan itu tepat?
Tepat! Liverpool segera mencetak gol di menit ke-3 lewat Minamino.
![Daftar pemain cadangan dan manajer kedua tim. Gambar: Google/Premier League](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/20/img-20201220-wa0009-5fde6dead541df3d543e6182.jpg?t=o&v=770)
Tetapi, memang pada akhirnya pertandingan itu menjadi pestanya Liverpool. Gelontoran gol tak kunjung berhenti, sampai Mo Salah yang dimainkan di babak kedua--menggantikan Mane--juga mencetak gol.
Penyerang asal Mesir itu bahkan mampu mencetak dua gol yang salah satunya lewat tendangan di luar kotak penalti yang membuat Guaita terbang sia-sia. Skor 0-7!
![Gol ciamik Salah. Gambar: Pool via Reuters](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/20/1608403775658-5fde6ae68ede487cf36ddb82.jpg?t=o&v=770)
Termasuk Guaita yang di pertandingan sebelumnya menjadi sorotan atas aksi-aksi penyelamatannya. Namun, kini dia harus rela gawangnya dijebol 7 kali.
Melihat hasil laga ini, Liverpool seperti membayar lunas defisit gol akibat kekalahan 7-2 dari Aston Villa (5/10). Ini pula yang membuat Liverpool seperti sedang bermain roller coaster.
![Dampak skor telak ini memperbaiki agresivitas gol (SG) Liverpool, menjadi unggul atas Tottenham dan Chelsea. Gambar: Google/Premier League](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/20/img-20201220-wa0006-5fde6e4b8ede4853cd72dcd2.jpg?t=o&v=770)
Liverpool saat itu mungkin harus menjerit takut ketika kereta roller coaster menukik. Tetapi, saat ini mereka juga bisa berteriak lepas ketika kereta roller coaster bergerak menanjak dan terasa hendak terbang menyentuh awan.
![Perayaan gol Roberto Firmino ke gawang Crystal Palace (19/12). Gambar: Pool via Reuters](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/20/1608403832463-5fde696b8ede4818db32be43.jpg?t=o&v=770)
Melihat hal itu, Liverpool bisa dikatakan mulai menikmati wahana roller coaster yang sedang membawa mereka ke atas. Tinggal, menunggu siapa yang juga merasakan momen itu.
Karena, semua tim saat ini juga mulai memasuki 'fase roller coaster'. Seperti, Tottenham Hotspur yang mulai panik setelah ditaklukkan Liverpool, padahal sebelumnya sangat percaya diri.
Atau, yang paling parah tentu Arsenal yang sebenarnya mengawali musim kompetisi dengan optimistis pasca juara Community Shield. Namun, saat ini malah sedang terpuruk.
![Klopp tepat melakukan perhitungannya di laga ini. Gambar: Pool via Reuters](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/20/1608403771318-5fde6bd3d541df4e79299a32.jpg?t=o&v=770)
Bagaimana dengan klub lain? Semua kontestan Premier League turut mengisi kereta roller coaster. Hanya, masing-masing sedang punya momennya sendiri.
![Pencapaian 5 laga terakhir, Leicester paling labil. Gambar: Google/Premier League](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/20/img-20201220-wa0007-5fde6ed0d541df470c2dc052.jpg?t=o&v=770)
Ah, ternyata masih lama. Dua puluh klub itu masih punya 24 pekan lagi untuk "menikmati" roller coaster itu. Jadi, sabar ya!
~ Malang, 20 Desember 2020
Deddy Husein S.
Terkait: Detik.com dan Kompas.com