Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Gebuk Dynamo Kiev, Barcelona Sudah Bagus?

25 November 2020   07:40 Diperbarui: 25 November 2020   07:47 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keputusan berani Koeman. Gambar: Twitter/FCBarcelona

Laga fase grup di Liga Champions Eropa (UCL), kembali digelar. Sekitar separuh dari keseluruhan pertandingan digelar pada Selasa malam/Rabu dini hari.

Salah satu laga yang perlu ditonton adalah Dynamo Kiev vs Barcelona (25/11). Laga ini bisa dikatakan sangat penting bagi keduanya.

Kiev harus berupaya menang agar ada asa untuk lolos ke fase gugur. Sedangkan, Barcelona diharapkan bisa segera mengunci peluang lolos ke fase gugur.

Laga pun dimulai dengan banyak kejutan, khususnya dari Barcelona. Ronald Koeman menurunkan banyak pemain debutan di Liga Champions.

Keputusan berani Koeman. Gambar: Twitter/FCBarcelona
Keputusan berani Koeman. Gambar: Twitter/FCBarcelona
Ini merupakan pemandangan yang berani dan percaya diri bagi Barcelona. Termasuk saat Lionel Messi tidak dibawa ke Kiev.

Antara berani dan sembrono beda tipis. Tetapi, jika hasilnya positif, maka ini bisa menjadi lecutan bagi Barcelona.

Babak pertama pun usai dengan kedudukan masih sama kuat, 0-0. Barcelona dominan dalam penguasaan bola, namun minim efektivitas.

Sedangkan, Dynamo Kiev rapat di lini belakang dan berupaya mengincar serangan balik. Suatu strategi yang manjur untuk menjaga misi. Tetapi, bagaimana dengan babak kedua?

Ternyata, permainan langsung dikendalikan lagi oleh Barcelona. Aliran bola lebih cepat, dan itu membuat pertandingan lebih terbuka.

Tidak lama, gol tercipta. Publik tuan rumah terkejut, karena Sergino Dest sukses mengirim bola ke pojok kanan-bawah gawang Kiev.

Skor 0-1, membuat Kiev keluar menyerang. Tetapi, Barcelona mampu mencari peluang lain ketika pertahanan Kiev mulai longgar.

Terjadilah momen sepak pojok di sisi kiri pertahanan Kiev. Bola dikirim ke kotak penalti dan berhasil mengenai kepala bek muda debutan, Mingueza.

Namun, bola itu tidak mengarah secara akurat ke gawang. Itu membuat perhatian para bek Kiev lengah, dan ternyata ada Martin Braithwaite yang bergerak mengejar arah bola.

Usaha Braithwaite pun tidak sia-sia, karena bola berhasil disontek ke gawang tanpa ada banyak reaksi dari kiper Kiev. Skor berubah cukup cepat, 0-2.

Setelah gol itu, Kiev semakin agresif menyerang. Tetapi, mereka terlihat kurang tenang.

Bahkan, ada satu momen yang membuat permainan Kiev seperti tamat. Saat mereka bisa menyerang dan pertahanan Barcelona sangat terbuka lebar, tetapi tendangan si pemain terakhir Kiev di sisi kanan kotak penalti Barcelona malah melebar.

Uniknya, secara gestur si penendang terlihat kurang bersungguh-sungguh dalam mengeksekusi peluang yang seharusnya 90% menjadi gol. Itu membuat Mircea Lucescu sempat mempertanyakan aksi pemainnya.

Sejak itu, permainan Kiev seperti hanya ingin melanjutkan sisa menit pertandingan. Lucescu sebenarnya tidak tinggal diam, dia melakukan pergantian pemain yang masih lebih optimis.

Namun, ternyata laga ini memang bukan milik tuan rumah. Itu terlihat dari kesalahan bek Kiev, Popov yang membuat Braithwaite tersungkur walau sempat menyundul bola ke arah kiper.

Wasit menunjuk titik putih, dan penalti dieksekusi oleh Braithwaite. Dengan percaya diri penuh, tendangannya keras ke arah kanan gawang, dan kiper melompat ke arah yang sama.

Namun, karena tendangannya sangat keras, bola tidak bisa ditepis oleh kiper. Skor pun kembali berubah untuk keunggulan tim tamu, 0-3.

Selebrasi gol penalti Braithwaite. Gambar: Twitter/FCBarcelona
Selebrasi gol penalti Braithwaite. Gambar: Twitter/FCBarcelona
Awalnya ada harapan bahwa penendang penalti adalah Antoine Griezmann, karena dia masuk sebelum ada momen tersebut. Jika Griezmann mengambilnya dan berhasil menjadi gol, itu akan menjadi momen pelecutnya.

Namun, keputusan penendang penalti itu ternyata tepat. Braithwaite terlihat lebih siap, karena dia bermain sejak awal, dan tentunya ingin membuktikan dirinya juga pantas bermain di Barcelona.

Melihat gol kedua Braithwaite, alias gol ketiga Barcelona, itu sudah seperti akhir dari pertandingan. Barcelona sudah pasti lolos ke babak 16 besar, sebelum laga sepenuhnya usai.

Namun, pesta Barcelona belum lengkap. Butuh gol lagi, dan itu harus dari Griezmann. Ternyata benar, momen itu datang, dan Griezmann tidak menyia-nyiakannya.

Griezmann dan Dest cetak gol penutup dan pembuka. Gambar: Twitter/ChampionsLeague
Griezmann dan Dest cetak gol penutup dan pembuka. Gambar: Twitter/ChampionsLeague
Skor berubah menjelang pertandingan berakhir, 0-4. Barcelona pun pulang dengan 3 poin penuh, sekaligus back to back menang atas tim yang sama.

Melihat hasil itu, penggemar Barcelona pasti senang. Tetapi, apakah Barcelona sudah bagus?

Jika memprediksi secara kekuatan di atas kertas, memang seharusnya Barcelona menang. Skor 0-4 pun sebenarnya bukan kejutan.

Tetapi, sepak bola harus ditentukan dengan permainan di lapangan. Barcelona pun sebenarnya hadir di Kiev dengan penuh tanda tanya.

Itu berdasarkan komposisi pemain. Banyak pemain muda yang dibawa. Semakin mengejutkan ketika Griezmann, Dembele, dan Jordi Alba dicadangkan.

Usia rata-rata pemain Barcelona di Kyiv. Gambar: Twitter/FCBarcelona
Usia rata-rata pemain Barcelona di Kyiv. Gambar: Twitter/FCBarcelona
Formasi Barcelona. Gambar: Google/UCL
Formasi Barcelona. Gambar: Google/UCL
Ternyata keputusan itu tidak sepenuhnya salah. Memang, babak pertama masih 0-0. Namun, secara permainan Barcelona dengan skuad muda dan cadangan itu masih unggul atas Kiev yang pemain-pemainnya adalah reguler di tim tersebut.

Skor 0-0 juga karena pertahanan Kiev masih solid. Fokus mereka masih 100%. Itu membuat kesempatan Barcelona untuk menembus ke kotak penalti sulit.

Sedangkan, di babak kedua permainan kedua tim tersebut berubah. Barcelona mulai menaikkan tempo, dan Kiev juga lebih berani memegang bola, khususnya ketika tertinggal 0-1.

Tetapi, faktor mental juga memengaruhi. Seperti kata komentator Yusuf Kurniawan, bahwa gol kedua Barcelona terlihat menghancurkan mental pemain Kiev.

Mereka menjadi tidak fokus, dan itu semakin dimanfaatkan Barcelona dengan memasukkan nama-nama berpengalaman. Saat seperti itu, kesempatan Kiev semakin menipis, sedangkan Barcelona kian percaya diri.

Hanya, Barcelona juga patut bersyukur bahwa lawannya cenderung mudah goyah. Para pemain Dynamo Kiev juga cenderung boros peluang di babak kedua, situasi yang berbalik dengan Barcelona. Ini juga membuat Barcelona seolah bermain sangat baik.

Selain itu, ada satu keputusan yang menarik dan tepat dilakukan Koeman. Dia menarik ke luar Clement Lenglet.

Keputusan berani lainnya yang membuat publik patut mengapresiasinya. Terlepas dari alasan rotasi, tetapi sebenarnya apa yang dilakukan Koeman juga bisa dikaitkan dengan aksi Lenglet menjaga bola--berduel dengan pemain lawan--di dalam kotak penalti yang terlihat sembrono.

Beruntung, wasit tidak menganggap itu pelanggaran. Artinya, jika hal itu terjadi, maka kehadiran Lenglet bukannya membuat tim muda Barcelona tenang, malah sebaliknya.

Mingueza terlihat lebih sigap dan tenang. Gambar: Twitter/FCBarcelona
Mingueza terlihat lebih sigap dan tenang. Gambar: Twitter/FCBarcelona
Beruntung, Koeman menggantinya dengan Jordi Alba, dan pertahanan Barcelona menjadi lebih rapat dan tenang.

Melihat pertimbangan-pertimbangan itu, Barcelona memang pantas menang atas Dynamo Kiev. Jika dihitung secara persentase dasar kemenangannya, maka 60% atas upaya Barcelona, sisanya adalah pengaruh dari permainan lawan.

Kali ini Kiev memang terlihat sangat inferior dibandingkan laga tandangnya ke Camp Nou. Itu sedikit di luar dugaan.

Sedangkan, di kubu Barcelona, dengan pemain muda dan pemain cadangan, mereka mereguk hasilnya. Ada semangat, dan ada upaya pembuktian diri.

Selamat untuk Barcelona yang telah sukses melaju ke 16 besar!

~ Malang, 25 November 2020
Deddy Husein S.

Baca juga: Kenyamanan dan Griezmann

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun