Tetapi, faktor mental juga memengaruhi. Seperti kata komentator Yusuf Kurniawan, bahwa gol kedua Barcelona terlihat menghancurkan mental pemain Kiev.
Mereka menjadi tidak fokus, dan itu semakin dimanfaatkan Barcelona dengan memasukkan nama-nama berpengalaman. Saat seperti itu, kesempatan Kiev semakin menipis, sedangkan Barcelona kian percaya diri.
Hanya, Barcelona juga patut bersyukur bahwa lawannya cenderung mudah goyah. Para pemain Dynamo Kiev juga cenderung boros peluang di babak kedua, situasi yang berbalik dengan Barcelona. Ini juga membuat Barcelona seolah bermain sangat baik.
Selain itu, ada satu keputusan yang menarik dan tepat dilakukan Koeman. Dia menarik ke luar Clement Lenglet.
Keputusan berani lainnya yang membuat publik patut mengapresiasinya. Terlepas dari alasan rotasi, tetapi sebenarnya apa yang dilakukan Koeman juga bisa dikaitkan dengan aksi Lenglet menjaga bola--berduel dengan pemain lawan--di dalam kotak penalti yang terlihat sembrono.
Beruntung, wasit tidak menganggap itu pelanggaran. Artinya, jika hal itu terjadi, maka kehadiran Lenglet bukannya membuat tim muda Barcelona tenang, malah sebaliknya.
Melihat pertimbangan-pertimbangan itu, Barcelona memang pantas menang atas Dynamo Kiev. Jika dihitung secara persentase dasar kemenangannya, maka 60% atas upaya Barcelona, sisanya adalah pengaruh dari permainan lawan.
Kali ini Kiev memang terlihat sangat inferior dibandingkan laga tandangnya ke Camp Nou. Itu sedikit di luar dugaan.
Sedangkan, di kubu Barcelona, dengan pemain muda dan pemain cadangan, mereka mereguk hasilnya. Ada semangat, dan ada upaya pembuktian diri.
Selamat untuk Barcelona yang telah sukses melaju ke 16 besar!