Itulah pernyataan saya ketika menonton pertandingan Serie A, antara Juventus vs Cagliari (22/11) di Juventus Stadium. Hasil di laga ini ternyata sesuai dengan gol yang tercipta di babak pertama.
Kebetulan, saya hanya menonton babak pertama. Karena, sudah semakin mengantuk, saya tertidur saat menunggu babak kedua dimulai.
Hasilnya ternyata tetap dengan skor 2-0 untuk kemenangan Juventus. Dua gol itu dicetak oleh Cristiano Ronaldo.
Gol pertama dicetak kapten Timnas Portugal itu setelah diberi kesempatan oleh Alvaro Morata. Duetnya di lini depan Juventus itu sepertinya tahu bahwa Ronaldo bisa mencetak gol dari sudut itu.
Gol kedua karena asis bahu Merih Demiral. Ronaldo pun sukses membawa Juve unggul dengan cukup tenang menuju jeda turun minum.
Melihat dua gol itu, saya sebenarnya berharap Juventus bisa mencetak gol lagi. Mengapa?
Pertama, agar Juventus dapat membuktikan bahwa ketika Ronaldo main, semua pemain tetap "terlihat bermain".
Secara sederhananya begitu. Karena, biasanya penonton hanya menanggapi hasil laga dengan skor dan siapa pencetak golnya.
Jika berpola pikir demikian, maka saya ingin Juventus menanggapinya secara berbeda. Namun, kenyataannya tetap seperti itu.
Padahal, sebenarnya Ronaldo khusus di musim ini cenderung tidak banyak terlibat dalam pembangunan serangan. Dia lebih fokus mencari ruang di dalam kotak penalti.
Namun, berdasarkan perubahan peran itu, malah membuat Ronaldo semakin memberikan ketergantungan bagi Juventus. Nyaris di setiap laga, pencetak golnya Ronaldo ketika ia bermain.