Hal inilah yang sebenarnya bisa mencegah terjadinya keterperosokan anak ketika dia sedang berenang dalam lautan rasa ingin tahu yang semakin lama semakin tinggi ombaknya. Jika ada komunikasi dan jika ada informasi, maka anak akan mengerti mana yang boleh dilakukan, mana pula yang sebaiknya jangan dulu.
Mengapa penulis menyinggung komunikasi dan informasi?
Karena, jika orang tua mampu berkomunikasi, maka anak tahu bahwa segala sesuatu yang akan dilakukan dan bahkan telanjur dilakukan sebaiknya dibicarakan ke orang tua. Begitu pula dalam hal informasi. Semakin orang tua serba tahu, bahkan minimal teorinya saja, anak akan menaruh respek. Tidak percaya?
Kita bisa menyimulasikannya dengan dua orang senior, A dan B, dengan satu orang junior, C, di sebuah organisasi di kampus. Kita anggap si senior adalah orang tua, dan si junior otomatis kita anggap sebagai anak.
Ketika si C memiliki pertanyaan dan kebetulan yang selalu ada di ruang sekretariat organisasi itu si A, maka ia bertanya ke si A. Ternyata, jawabannya belum memuaskan si C. Bahkan, sebagian besar jawabannya adalah tidak tahu. Maka, bagaimana pikiran si C?
Si C tentu tetap penasaran, bukan? Ia pun kemudian mencoba menemui si B yang sok sibuk. Namun, ternyata si B mampu memberikan jawabannya.
Bahkan, cenderung lengkap, walau sama-sama tanpa praktik atau tanpa dialami langsung. Namun, setidaknya si B telah menunjukkan segalanya yang ia tahu dan bahkan mengajak si C untuk mencari tahu bersama.
Saat seperti itu, bagaimana pikiran si C?
Pertama, dia puas. Walau tentu dia sadar bahwa tidak semua hal harus dipraktikkan sendiri atau dialami oleh orang yang ia tanyai. Tetapi, poin penting dari proses tanya-jawab itu adalah adanya keterbukaan dan usaha bersama yang diberikan oleh orang yang dianggap seharusnya lebih tahu itu.
Kedua, si C tentu menaruh respek kepada si B. Karena, ia tidak jaim, tidak penuh teka-teki, dan mampu menunjukkan bagaimana cara untuk tahu jawaban dari pertanyaan si C. Padahal, bisa saja si B cukup mengatakan "tidak tahu", karena memang tidak tahu seperti yang dilakukan si A.